PR TASIKMALAYA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tiba-tiba memohon kepada Presiden RI di akun sosial medianya.
Susi Pudjiastuti memohon agar Pemerintah berhenti melakukan impor beras dari luar negeri.
Pasalnya, lanjut Susi Pudjiastuti, para petani di Indonesia masih memasuki masa panen yang berlimpah.
"Pak Presiden yan terhormat. Mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yang panen, panen juga berlimpah," tulisnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam akun Twitter @Susipudjiastuti.
Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti juga memohon kepada Presiden Jokowi untuk memberikan dukungan kepada Kabulog.
"Mohon berikan dukungan kepada Pak Kabulog untuk tidak melakukan impor. Juga melarang yang lain," sambungnya.
Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku kelimpungan menyalurkan beras yang tersimpan di gudang jika Pemerintah melakukan impor beras 1 juta ton lagi.
Budi Waseso bahkan menyatakan hasil impor beras tahun 2018 masih tersimpan.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Antara, bahkan Budi Waseso menyebutkan jika beras tersebut tidak tersentuh di gudang Bulog.
Budi Waseso mengaku siap-siap saja menampung hasil impor beras hingga tercapai kapasitas maksimal gudang mereka, yakni 3,6 juta ton.
Jumlah ini merupakan total kapasitas penyimpanan gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia.
Budi Waseso pun meminta agar Bulog diberikan pangsa pasar untuk menyalurkan hasil impor beras tersebut oleh pemerintah.
Baca Juga: Sebut KPK Tidak Perlu Panggil Anies Baswedan Terkait Kasus Sarana Jaya, Ariza: Tidak Sejauh itu
Ia menjelaskan, pihaknya telah kehilangan pangsa pasar lama dari Program Rastra alias Beras Keluarga Sejahtera sebesar 2,6 juta ton.
Pasalnya, pemerintah telah menukar Rastra dengan Bantuan Pangan Nontunai alias BPNT yang membuat penerima bansos tidak lagi mendapat beras dari Bulog.***