Terungkap! Ternyata Ada Sosok Taufik Kiemas di Balik Terbentuknya Partai Demokrat

- 2 Maret 2021, 09:40 WIB
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengungkapkan bahwa sosok Taufik Kiemas di balik terbentuknya Partai Demokrat.*
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengungkapkan bahwa sosok Taufik Kiemas di balik terbentuknya Partai Demokrat.* /Twitter/@dipoalam49

PR TASIKMALAYA – Syahrial Nasution selaku Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat mengungkapkan sosok Taufik Kiemas di balik terbentuknya Partai Demokrat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Syahrial Nasution melalui cuitan Twitter @syahrial_nst pada Senin 1 Maret 2021d dan dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Pada awalnya, Syahrial Nasution memaparkan bagaimana kondisi politik di Indonesia beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Syahrial Nasution: Partai Demokrat Memang Disiapkan untuk Pak SBY sebagai Kendaraan Pemilu 2004

Tepatnya, ketika Presiden Gus Dur tahun 2001 diganti, dan nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didorong untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres).

“Ketika Presiden Gus Dur diganti tahun 2001, nama Pak @SBYudhoyono didorong sebagai calon wapres untuk mendampingi Ibu Megawati,” tutur Syahrial Nasution.

Syahrial Nasution kemudian membeberkan peran Panda Nababan (Fraksi PDIP) dan Hartati Murdaya (F-UG) dalam menggalang dukungan MPR.

Baca Juga: Moeldoko Rapat dengan Mantan Koruptor Bahas Kudeta, Syahrial Nasution: Sangat Tidak Sensitif dan Bebani Jokowi

“Panda Nababan (F-PDIP) dan Hartati Murdaya (F-UG) ikut mendorong. Menggalang dukungan MPR. Saya ikut terlibat untuk tugas media. Basecampnya di Hotel Hilton,” tutur Syahrial Nasution.

Berdasarkan polling yang dirilis oleh Liputan 6 SCTV pada waktu itu, menyatakan bahwa masyarakat memilih SBY sebagai kandidat favorit.

“Hasil polling yang dirilis @Liputan6SCTV pada saat itu, masyarakat memilih Pak @SBYundhoyono sebagai kandidat favorit. Menyisihkan Hamzah Haz, Akbar Tandjung, Siswono Yudhohusodo, dll,” ungkap Syahrial Nasution.

Baca Juga: Pesan Syahrial Nasution untuk Moeldoko soal Isu Kudeta AHY: Jangan Jadi Beban Negara dan Presiden!

“Hingga akhirnya pada putaran kedua, tinggal menyisakan nama SBY vs Hamzah Haz untuk kandidat wapres,” lanjut Syahrial Nasution.

Cuitan Syahrial Nasution.*
Cuitan Syahrial Nasution.* Twitter.com/@syahrial_nst

Lebih lanjut, SBY yang pada waktu itu ditemani oleh Suko Sudarso, Heru Lelono, Hartati, Ani, Panda, dan Syahrial Nasution mengamati serta memonitor lobi-lobi yang dilakukan oleh Taufik Kiemas.

Tepatnya pada malam pemilihan dan perhitungan suara di putaran kedua. Pihak SBY mengetahui bahwa SBY kalah sebagai calon wapres.

Baca Juga: Jansen Sitindaon Pastikan Gerakan Kudeta Partai Demokrat Ditolak Para Pengurus Partai

“Lobi Pak Taufik Kiemas (alm) yang jalan. Bahwa akibat diturunkan Gus Dur di tengah jalan, Ibu Mega harus merangkul kelompok Islam supaya tidak ada gejolak,” jelas Syahrial Nasution.

Syahrial Nasution juga menyebutkan, jika saja SBY tidak dikucilkan dari kabinet, bahkan dicap jenderal anak kecil oleh Taufik Kiemas, belum tentu SBY menjadi Calon Presiden (Capres).

“Andaikan di penghujung 2003 SBY tidak dikucilkan dari kabinet hingga dicap jenderal anak kecil oleh Pak Taufik Kiemas, belum tentu beliau menjadi Capres. Bisa jadi aka nada koalisi PDIP dan Demokrat mengantarkan Mega-SBY,” tutur Syahrial Nasution.

Baca Juga: Tujuh Kader Partai Demokrat Diberhentikan karena Langgar AD ART, Dede Yusuf: Keputusan Pemecatan Sudah Tepat

Cuitan Syahrial Nasution.*
Cuitan Syahrial Nasution.* Twitter.com/@syahrial_nst

***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @syahrial_nst


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah