Network
PR TASIKMALAYA – Lembaga Survei Parameter Politik Indonesia, merilis hasil survei terkait dengan tingkat kepuasan sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) dengan kinerja pemerintahan Jokowi.
Adi Prayitno selaku Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia menyatakan bahwa salah satu ormas yang puas dengan kinerja Jokowi adalah Nahdlatul Ulama (NU).
“Ada 70,8 persen warga NU yang puas dengan kinerja Jokowi. Hanya 24,2 persen yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi, sisanya tak menjawab,” ujar Adi seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Senin, 22 Februari 2021.
Adapun Ormas dengan tingkat kepuasan tertinggi adalah Persatuan Gereja Indonesia (PGI), dengan perolehan angka 92,5 persen.
Sementara itu, ormas Islam Muhammadiyah menyatakan sebesar 47,7 persen puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi.
Berbanding terbalik dengan ormas yang lainnya, Front Pembela Islam (FPI) justru menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintah Jokowi.
Baca Juga: Tindaklanjuti Arahan Presiden Jokowi, Mahfud MD Resmi Bentuk Tim Kajian Revisi UU ITE
FPI menyatakan ketidakpuasan dengan perolehan angka 66,6 persen. Meski begitu, sebanyak 33,3 persen lainnya puas dengan kinerja Jokowi.
Survei tersebut diselenggarakan pada 3-8 Februari 2021. Selain itu, survei tersebut melibatkan 1.200 responden.
Metode yang digunakan dalam survei tersebut adalah metode telepolling yang menggunakan kuesioner.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Ikut Bertanggung Jawab Soal Banjir Jakarta
Survei yang dilakukan memiliki tingkat toleransi kesalahan atau margin of error sebesar 2,9 persen.
Sementara itu, tingkat kepercayaan survei yang dilakukan sebesar 95 persen.
Terdapat 12 ormas yang terlibat dalam survei tersebut. Ke-12 ormas tersebut adalah NU, Muhammadiyah, Paguyuban atau Perkumpulan Suku, Perkumpulan Hobi/Olahraga, Organisasi Pemuda (HMI, GMNI, KNPI, KAMMI, dll),
Selanjutnya Serikat Buruh/Kelompok Tani Nelayan, Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Pemuda Pancasila, Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), FPI, Parisada Hindu Dharma, dan Nahdlatul Wathan (WN).***
