Terbuka untuk Umum, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Buka Penerimaan Abdi Dalem, Ini Syarat-Syaratnya

- 19 Februari 2021, 17:20 WIB
Ilustrasi Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta di tangkapan layar Kanal Video akun Resmi Kraton Jogja
Ilustrasi Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta di tangkapan layar Kanal Video akun Resmi Kraton Jogja /Youtube/Kraton Jogja

PR TASIKMALAYA - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka  penerimaan abdi dalem keraton di bidang kesenian bagi masyarakat umum.

Abdi dalem ini nantinya akan menjadi bagian dari Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo sebagai departemen yang mengurusi seni pertunjukan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Penerimaan abdi dalem keraton ini akan dilakukan secara terbuka hingga 1 Maret 2021, dan penerimaan ini adalah yang pertama kali dilakukan di KHP Kridhomardowo.

Baca Juga: Akui Telah Miliki Sabu-Sabu Selama 4 Tahun Lalu, Ternyata ini Dalang di Balik Kasus Narkoba JJ

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Panitia Penerimaan Abdi Dalem Kridhomardowo, MB. Brongtomadyo melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis, 18 Februari 2021, seperti dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara. 

"Secara umum, persyaratannya adalah bersedia dengan tulus mengabdi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat," ujar Brongtomadyo.

Selain kesediaan yang tulus mengabdi, persyaratan berikutnya adalah berusia 17 hingga 45 tahun, merupakan warga negara Indonesia, berdomisili atau tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta dan seputar Jawa Tengah, serta bersedia mengikuti setiap tahap seleksi yang diadakan.

Baca Juga: Polisi Bekuk Pelaku Penipuan COD, Nekat Jalankan Aksi di Markas Polda Metro Jaya

"Persyaratan mengenai domisili di DIY dan Jawa Tengah ini pun bertujuan untuk memudahkan mobilitas calon pendaftar karena nantinya jika diterima menjadi abdi dalem akan ada kewajiban untuk 'marak dan sowan' di Keraton Yogyakarta," jelas Brongtomadyo.

Terdapat empat golongan abdi dalem yang akan dibuka pada penerimaan kali ini, yakni wiyaga (penabuh gamelan), pasindhen (penembang untuk perempuan),

Serta lebdaswara (penembang untuk laki-laki), dan musikan (korps musik yang bertugas memainkan alat musik barat di Keraton Yogyakarta).

Dari tiap golongan ini juga terdapat persyaratan khusus, seperti bisa memainkan gamelan gaya Yogyakarta untuk wiyaga, bisa melagukan gerongan/sindhenan (syair) dari materi pilihan yaitu "Ladrang Raja Manggala atau Ladrang Prabu Mataram" untuk posisi lebdaswara dan pasindhen, serta bisa membaca not balok dan memainkan alat musik tiup atau alat musik perkusi untuk musikan.

Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM Jadi Kampus Muslim Terbaik Dunia, HNW: Semoga Berkah bagi Indonesia

"Kami ingin memberikan kesempatan kepada teman-teman di luar yang tertarik dan memang sungguh-sungguh berniat menjadi abdi dalem di Keraton Yogyakarta," sambungnya.

Sementara itu, seleksi penerimaan ini nantinya akan dilakukan dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, akan dilaksanakan seleksi secara virtual dengan menyeleksi video yang dikirim peserta.

Baca Juga: Sahabat Moeldoko Wafat, Ali Mochtar Ngabalin: Beliau Sholeh, Murah Hati, Senyum kepada Semua Kawan

Lalu untuk tahap kedua, akan dilaksanakan penilaian secara langsung oleh tim dari KHP Kridhomardowo di Keraton Yogyakarta.

Menurut Brongtomadyo, masyarakat yang tertarik, berniat, dan memenuhi syarat bisa mengikuti seleksi tahap satu dengan membuat video yang menunjukkan dirinya memainkan gamelan, melagukan gerongan/sindhenan, atau memainkan alat musik sesuai ketentuan.

Video seleksi kemudian dapat dikirimkan melalui surat elektronik (email) ke alamat [email protected], paling lambat hingga Senin 1 Maret 2021 pukul 23.59 WIB.

Baca Juga: 6 Lowongan Pekerjaan PT Kimia Farma Terbaru 2021, Cek Persyaratanya!

Brongtomadyo menambahkan, bahwa calon pendaftar perlu menyadari bahwa pembukaan penerimaan ini bukan semacam pembukaan lowongan pekerjaan, karena menjadi abdi dalem adalah komitmen pengabdian seumur hidup.

"Jadi intinya pengabdian ya, dengan cara nguri-uri kabudayan adiluhung, khususnya karawitan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, itu yang perlu ditanamkan," pungkasnya.*** 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah