Network
PR TASIKMALAYA - Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo menanggapi isu Gibran Rakabuming maju di Pilkada DKI Jakarta.
FX Hadi Rudyatmo memberikan tanggapan soal munculnya isu Gibran yang disebut-sebut akan maju sebagai calon Gubernur di ajang Pilkada DKI Jakarta.
Terkait hal tersebut, FX Hadi Rudyatmo menilai, munculnya wacana Gibran maju di Pilkada DKI Jakarta tersebut masih terlalu dini untuk dibicarakan.
Baca Juga: Jangan Lakukan Ini di Bulan Rajab, Dosanya Bisa Berlipat Ganda
Menurutnya, saat ini Gibran yang telah terpilih sebagai Walikota Surakarta bahkan belum dilantik.
"Terlalu dini bicara itu. Belum dilantik kok (sebagai Wali Kota Surakarta), 'ben dilantik sik' (biar dilantik dulu)," katanya di Solo, Kamis, 11 Februari 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Meski demikian, Hadi menyebut bahwa dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan adanya wacana tersebut. Ia justru merasa senang jika ternyata sudah ada pihak yang menyampaikan hal tersebut.
Baca Juga: Tanggapi Pelaporan Atas Dugaan Tindak Radikalisme Din Syamsuddin, Musni Umar dan HNW Beri Bantahan
"Saya senang saja kalau ada yang menyampaikan seperti itu. Namun, saya sebagai kader partai yang mengurus PDIP Kota Solo, kalau provinsi itu hak DPP," katanya.
Terlepas dari isu tersebut, Hadi meminta seluruh pihak menghargai sikap politik seseorang karena siapapun tidak bisa menahan hak seseorang untuk memilih dan menentukan sikap politik selanjutnya.
"Itu hak seseorang untuk menentukan sikap politiknya, sekarang sikap politiknya (Gibran) menjadi wali kota. Kita tidak bisa menahan hak seseorang untuk menentukan sikap politik selanjutnya," sambungnya.
Baca Juga: 3 Cara untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional, Salah Satunya dengan Berlatih Yoga
Sementara itu, meski nantinya Gibran benar-benar meninggalkan Kota Solo untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta, ia tidak terlalu mengkhawatirkan, karena Gibran memiliki wakil wali kota yang bisa menggantikannya.
Bahkan, menurut Hadi, kondisi tersebut pernah terjadi pada dirinya, setelah ditinggalkan Joko Widodo (Jokowi) yang hijrah menjadi orang nomor satu di pemerintahan DKI Jakarta.***
