Baca Juga: Sebut Munarman FPI Ngamuk, Gun Romli: Kalo Marah Bahaya, Bikin Kegaduhan
Sontak pernyataan Luhut tersebut mengagetkan banyak pihak hingga menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat Indonesia.
Adapun persoalan yang diangkat Luhut dari penjelasan soal 2 juta kasus bertujuan untuk memberikan evaluasi dalam menyelesaikan persoalan data kasus Covid-19 antara pusat dan daerah yang belum sepenuhnya terintegrasi.
Ia mengatakan, integrasi data masih menjadi masalah dalam penanganan Covid-19. Sejak awal, Menko Luhut pun fokus pada integrasi sistem manajemen yang baik, sehingga data yang disampaikan bisa faktual dan nyata.
Baca Juga: Bandingkan Koruptor Asal PDIP dan Partai Demokrat, Dewi Tanjung: Pemain Sinetron Amatiran Politik
Berkaitan dengan hal tersebut, Jodi menambahkan, Menko Luhut pun terus mendorong perwujudan big data kesehatan yang menampung dan mengintegrasikan berbagai sumber data kesehatan.
Seperti rekam medis elektronik, BPJS Kesehatan, vaksin, dan lain sebagainya, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.***