Polemik Pernyataan Luhut soal 2 Juta Data Covid-19, Jubir Menko Marves Buka Suara

- 8 Februari 2021, 10:26 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terpilih sebagai Ketua Umim PB PASI periode 2021-2025.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terpilih sebagai Ketua Umim PB PASI periode 2021-2025. /ANTARA FOTO/Wahyu Putro

PR TASIKMALAYA - Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi, memberikan penjelasan soal pernyataan yang disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan.

Jodi Mahardi menyampaikan klarifikai atas pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan terkait adanya dua juta atau mungkin lebih data Covid-19 yang belum di-entry.

Terkait hal tersebut, Jodi Mahardi menyebut, dua juta sebagaimana dimaksud, bukanlah data kasus positif yang ditutupi, namun justru kasus-kasus negatif yang belum terlaporkan.

Baca Juga: Jakarta Diguyur Hujan hingga Banjir 150 cm, Dewi Tanjung Kritik Kerja Anies Baswedan

Hal itu disebabkan karena selama ini banyak laboratorium yang cenderung lebih dahulu melaporkan kasus positif agar segera mendapat penanganan, sehingga data kasus negatif tertunda untuk dilaporkan.

"Sebenarnya bukan dua juta kasus positif yang belum masuk. Tetapi, ada banyak hasil tes negatif yang tertunda untuk dilaporkan oleh laboratorium.

"Karena jumlah tes yang besar dan tenaga entry terbatas, laboratorium cenderung lebih dahulu melaporkan hasil positif agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Jodi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Vokalis KSP Band Marthin Saba Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung

Lebih lanjut, Jodi juga menyebut telah banyak pihak yang salah menangkap maksud dari apa yang disampaikan Menko Luhut dalam pertemuan virtual dengan epidemiolog beberapa waktu lalu.

Sehingga, Ia kini meluruskan apa yang dimaksud Menko Luhut akan berpengaruh pada positivity rate adalah dua juta data tersebut justru akan membuat angka positivity rate menurun, bukan meningkat.

"Jadi, ketika data tersebut nanti sudah terintegrasi dan dimasukkan, angka positivity rate juga akan turun karena memang banyak data kasus negatif yang tertunda untuk dilaporkan sebelumnya.

Baca Juga: Simak 5 Tips Penting untuk Lansia Selama 7 Hari Sebelum dan Sesudah Vaksinasi Covid-19

"Jadi, artinya bukan ada kasus positif yang ditutupi dan yang ditakutkan terjadi lonjakan rasa-rasanya tidak akan terjadi," ujar Jodi.

Sebelumnya diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, ahli kesehatan, dan epidemiolog yang berlangsung secara virtual pada Kamis, 4 Februari 2021 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut sempat menyampaikan bahwa masih ada hampir 2 juta data atau mungkin lebih data yang belum di-entry.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x