Baca Juga: Simak! Berikut Lokasi Destinasi Hiburan dan Rekreasi di Kota Tasikmalaya
“Wajar para pendukungnya sekarang mulai gahar bicara agar Pilkada tetap 2022. Ongkos bicara lebih murah!” tambahnya, menanggapi banyak permintaan agar Pilkada tetap digelar tahun 2022.
Gerakan penolakan pemilu serentak 2024, menurut Ferdinand adalah aksi dari penggemar dan pendukung Anies Baswedan.
“Anies punya banyak penggemar dan pendukung yang dia bisa pinjam lidahnya untuk bicara, atau sukarela bicara agar Pilkada 2022 tetap dilaksanakan,” ujar Ferdinand.
Bahkan secara tajam eks politisi Partai Demokrat itu menyatakan bahwa Anies Baswedan adalah satu-satunya tokoh yang layak jual bagi pihak oposisi.
Baca Juga: Berbeda dari Sebelumnya, Washington Jadi ‘Kota Hantu dengan Tentara’ Jelang Pelantikan Joe Biden
“Karena Pilkada itu akan jadi penentu masa depan politik kaum oposan yang tak punya tokoh layak jual kecuali Anies. Targetnya revisi UU!” tambahnya.***