Baca Juga: Munarman Sebut Blokir Rekening FPI Picu Rush Money, Ferdinand: Bangsa ini Senang atas Pembubaran FPI
Sehingga, vaksin yang diterima Jokowi tidak masuk ke dalam darah. Namun, Prof. Zubairi membantah pernyataan tersebut.
“Jawabannya tidak benar. Sebab, menyuntik itu tidak harus tegak lurus dengan cara intramuskular. Itu pemahaman lama alias using dan jelas sekali kepustakaannya. Bisa Anda lihat di penelitian berjudul ‘Mitos Injeksi Intramuskular Sudut 90 Derajat’,” jelas Prof. Zubairi.
Penelitian terkait injeksi tersebut ditulis oleh DL katsma dan R katsma, yang diterbitkan di National library of Medicine pada edisi Januari-Februari 2000.
“Intinya, persyaratan sudut 90 derajat untuk injeksi intramuskular itu tidak realistis,” tegas Prof. Zubairi.
Baca Juga: Mengalami Keresahan Lakukan Segala Hal? ini Pesan Ustadz Hanan Attaki
Mengapa tidak realistis? Karena trigonometri menunjukkan suntikan yang diberikan pada 72 derajat.
Hasilnya itu mencapai 95 persen dari kedalaman suntikan yang diberikan pada derajat 90.
“Artinya apa yang dilakukan Profesor Abdul Muthalib (dokter yang menyuntik vaksin Covid-19 kepada Jokowi) sudah benar, tidak diragukan,” tegasnya.***