Soal Vaksinasi, Febri Diansyah: Ajakan Kesadaran, Bukan Sekadar Jual Produk

- 15 Januari 2021, 19:56 WIB
MANTAN juru bicara KPK, Febri Diansyah.
MANTAN juru bicara KPK, Febri Diansyah. /Twitter.com/@febridinasyah/

PR TASIKMALAYA - Mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah turut angkat bicara menanggapi isu dugaan pelanggaran prokes yang dilakukan Raffi Ahmad.

Raffi Ahmad kedapatan menghadiri sebuah acara setelah melakukan vaksinasi Covid-19 di Istana pada Rabu, 13 Januari 2021.

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Febri Diansyah mempertanyakan soal tindakan pemerintah yang memilih influencer dalam program perdana vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Berharap Listyo Sigit Perbaiki Polri, Novel Baswedan: Banyak Fraksi di Polri Sarat Kepentingan

“Memilih seseorang dengan harapan jutaan akan mengikuti, tentu tidak sesederhana menghitung follower/like. Betapa absurd jika hanya itu (maaf).

"Apalagi follower juga punya alasan mengikuti seseorang. Jika anda follow atau like seseorang, apakah berarti akan melakukan semua yang ia lakukan?,” tulis Febri Diansyah, Jumat, 15 Januari 2021.

Lebih lanjut, Febri juga menyinggung tindakan influencer yang terekam tidak menerapkan prokes setelah vaksinasi, yang bisa saja dicontoh masyarakat.

Baca Juga: Pihak Keluarga Terima Jenazah Fadli Satrianto, Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

“Jika alur logikanya konsisten, bukankah sikap tokoh tersebut akan berpengaruh? Jika benar setelah divaksin terekam tidak menerapkan prokes/3M, apakah itu tidak akan dicontoh para pengikutnya?,” sambung Febri.

Dalam cuitan terpisah, Febri menyebut bahwa dalam hal ini, pemerintah harus memperhatikan konsistensi segala bentuk tindakan untuk meminimalisasi polemik di masyarakat.

Lantaran menurutnya, program vaksinasi bukan tentang menjual produk tapi mengajak dan membangun kesadaran masyarakat untuk bersama-sama memerangi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tanggapi Penunjukkan Calon Kapolri, Novel Baswedan: Semoga Pak Sigit Berani Perbaiki Polri

“Jadi, ini bukan soal setuju/tidak, benar/salah yang divaksin perdana. Tapi ulasan sederhana aspek komunikasi & marketing.

"Betapa konsistensi pesan, kesesuaian nilai dengan penyampai pesan & minimalisir noise penting.

"Karena kita sedang mengajak & membangun kesadaran, bukan sekedar menjual produk,” pungkasnya.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @febridiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x