Ketinggian Banjir Kalimatan Selatan Capai 2 Meter, Dua Kecamatan di Tanah Laut 'Hilang'

- 17 Januari 2021, 06:35 WIB
Banjir Kalimantan Selatan
Banjir Kalimantan Selatan /Dok.BNPB/

PR TASIKMALAYA - Akibat dari banjir yang melanda Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan menyebabkan dua kecamatan seakan menghilang disapu banjir.

Dengan ketinggian air yang mencapai hingga dua meter, dua kecamatan yang paling terdampak banjir di Kabupaten Tanah laut adalah Kecamatan Kurau dan Bumi Makmur.

"Dua kecamatan ini paling membahayakan keselamatan warga sehingga kami lakukan evakuasi besar-besaran dalam tiga hari terakhir," terang Bupati Tanah Laut Sukamta di Pelaihari, Sabtu 16 Januari 2021 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Cerah Berawan di Siang Hari, Berikut Prakiraan Cuaca Lengkap di Tasikmalaya Minggu, 17 Januari 2021

Akibat tingginya air di dua kecamatan tersebut, warga harus diungsikan ke beberapa desa yang telah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum.

Warga desa terdampak banjir diungsikan ke desa di Kecamatan Tambang Ulang dan sebagian lagi ditempatkan di Kecamatan Pelaihari.

Sukamta mengakui bahwa sejak 34 tahun dirinya tinggal di Kabupaten yang memiliki julukan Bumi Tuntung Pandang ini merupakan banjir terbesar.

Baca Juga: Fadli Zon Berbelasungkawa, Guru Militer Mahfud MD Meninggal Dunia

Meskipun terjadi kenaikan debit air, tiga kecamatan yaitu Kecamatan Batu Ampar, Jorong dan Kintap hingga saat ini relatif aman dari banjir.

Sementara itu delapan kecamatan yang telah terdampak banjir dengan ketinggian yang bervariasi yaitu Bati-Bati, Tambang Ulang, Kurau, Bumi Makmur, Pelaihari, Panyipatan, Takisung dan Bajuin.

"Total ada sekitar 4.000 rumah terdampak dengan 13.000 jiwa diungsikan. Sebagian masih ada yang bertahan di rumahnya namun tetap kita imbau agar mau dievakuasi jika kondisinya tidak memungkinkan lagi," jelasnya.

Baca Juga: Gunung Semeru Semburkan Awan Panas hingga Radius 4,5 Kilometer

Tak hanya pemukiman penduduk, banjir kali ini juga memutus dua jembatan vital yang jadi akses warga.

Jembatan tersebut adalah jalan nasional penghubung Kelurahan Angsau dan Kelurahan Pabahanan menuju Kota Pelaihari, ibukota kabupaten serta jembatan penghubung Kecamatan Kurau dan Takisung.

Bukan hanya rumah penduduk yang terdampak banjir, jembatan yang merupakan akses vital penghubung antar kecamatan dan ibu kita kabupaten juga terputus

Jembatan yang mengalami dampak akibat banjir yaitu Jembatan di jalan nasional yang meng Kelurahan Angsau dan Kelurahan Pabahanan menuju Kota Pelaihari, ibukota kabupaten serta jembatan penghubung Kecamatan Kurau dan Takisung.

Baca Juga: Sindir Total ULN Indonesia Capai Triliunan, Gus Umar: Mantap Masih Bisa Utang

Akibat dari putusnya kedua jembatan tersebut membuat dua desa yaitu Tabanio dan Pagatan Besar terisolir.

Tim SAR gabungan berupaya untuk menyelamatkan warga yang berada di dua desa tersebut untuk dievakuasi.

Sukamta menyatakan bencana banjir ini perlu adanya langkah serius dari pemerintah daerah serta dibantu dengan semua elemen baik TNI-Polri, Basarnas dan unsur lainnya.

Baca Juga: Kasus Kematian Covid-19 Lampaui 2 Juta, WHO Yakini Herd Immunity Tak Akan Tercapai

"Fokus kami ada tiga, yakni rakyat harus selamat, rakyat tidak boleh kelaparan dan rakyat harus sehat. Kami berterima kasih juga kepada Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan bantuan penanggulangan melalui Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto hari ini," tandasnya.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah