Sebut Orang Hilang Akal Budi, AM Hendropriyono: Covid-19 Bukan Konspirasi

- 7 Januari 2021, 10:35 WIB
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono. /Instagram.com/@am.hendropriyono

PR TASIKMALAYA – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyatakan dengan tegas bahwa Covid-19 bukan konspirasi.

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer lewat unggahan di Twitter pribadinya @edo751945.

“Saat ini tersiar kabar berita bahwa Covid adalah bakteri bukan virus, sehingga dari kalangan masyarakat ada yang terpengaruh dengan mengatakan bahwa, solusi dengan vaksin adalah bohong,” tulisnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter A.M Hendropriyono.

Baca Juga: Ivanka Trump Buru-buru Hapus Cuitan, Sebut Penyerang Capitol sebagai Patriot AS

Hendropriyono menambahkan, berita yang beredar terkait vaksin sebagai solusi merupakan kebohongan, merupakan teori konspirasi di Amerika Serikat (AS) yang kemudian mengglobal.

“Ini hasil negatif dari teori konspirasi di AS yang kemudian mengglobal,” sambungnya.

Hendropriyono menjelaskan, tidak mungkin produsen vaksin melakukan konspirasi, karena produsen vaksin Covid-19 tidak hanya satu di dunia.

Baca Juga: Abu Bakar Baasyir Bebas Murni, Abdul Mu'ti: Tak Perlu Curiga dan Khawatir

“Di dunia ini belum pernah ada ‘penemuan besar’ bahwa Covid-19 merupakan bakteri. Produsen vaksin tersebut bukan hanya satu perusahaan dan mereka saling bersaing, yang tidak mungkin untuk mereka malah berkonspirasi,” tegasnya meyakinkan.

Hendropriyono menyebut, lembaga ilmiah yang diakui kredibilitasnya oleh dunia saja, tidak meragukan bahwa Covid-19 merupakan virus.

“Ada sekian lembaga ilmiah, seperti RKI (Robert Koch Institut di Jerman) dll, yang integritasnya dan kemampuannya tidak dapat diragukan. Tak satupun mereka yang menyangkal bahwa SARS-Cov-2 (Covid-19) adalah virus,” tuturnya.

Baca Juga: Diminta Otokritik Kemenkes, Budi Gunadi: Bukan Modal Kekuasaan untuk Hadapi Pandemi

Bahkan, menurut Prof. Dr. Franz magnis Suseno, seperti yang dikutip Hendropriyono, pemikiran tersebut dapat menimbulkan keraguan atas usaha pemerintah dalam menanggulangi pandemi.

“Hoaks mereka tersebut. Menurut Prof. Dr. Franz Magnis Suseno sangat berbahaya, karena membuat orang dapat meragukan usaha dari pemerintahnya masing-masing dalam menanggulangi pandemi,” jelas Hendropriyono.

Opini yang tidak benar tersebut, justru menggiring orang-orang untuk mengabaikan kewaspadaannya terhadap penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Capitol AS Diserang, Joe Biden: Pengingat Menyakitkan Bahwa Demokrasi Rapuh

“Dengan opini bahwa pemerintah telah membohonginya, beberapa orang telah abai terhadap kewaspadaan, seperti kehilangan akal budinya. Orang-orang psikopat tersebut bahkan sampai melakukan kekerasan,” tuturnya.

Hendropriyono mencontohkan kasus yang terjadi di Jerman, ketika orang-orang merobek masker di kereta api.

Bahkan di AS, seorang apoteker yang meyakini bahwa Covid-19 merupakan konspirasi bahkan merusak 500 unit vaksin yang baru dikirim.

Baca Juga: 13 Fakta Kerusuhan di Capitol AS, Serangan Gas Air Mata hingga FBI Turun Tangan

Lebih lanjut Hendropriyono mengimbau, agar bangsa Indonesia menjadi garda terdepan dalam memberantas hoax yang sangat berbahaya.

“Mohon kaum muda bangsa Indonesia sebagai garda terdepan, memberantas hoax yang sangat berbahaya bagi masyarakat ini,” imbaunya.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @edo751945


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x