PR TASIKMALAYA - Beberapa waktu lalu Tim Densus 88 berhasil membongkar sebuah tempat yang diduga sebagai markas teroris jaringan Jamaah Islamiyah.
Dalam kabar yang beredar, pihak berwajib juga telah mengamankan puluhan remaja yang mejadi peserta pelatihan di markas tersebut.
Menanggapi beredarnya kabar mengejutkan tersebut, Staf Ahli Kominfo Henry Subiakto turut memberikan pendapat.
Baca Juga: Disebut Idap Gangguan Jiwa, HNW Aneh Pelaku Pelempar Molotov Bisa Naik Motor
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Henry menyampaikan himbauan agar setiap orangtua untuk waspada dan menjaga anak-anaknya dari doktrin yang menyesatkan.
"Hati2, ayo jagain anak2 dan adik2 kita, demi masa depan dan kebaikan mereka", cuit Henry seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @henrysubiakto.
Lebih lanjut, Henry memberi peringatan agar tetap berhati-hati, dan tidak terdoktrin kelompok ekstrim yang menyesatkan.
Baca Juga: Disebut Ulur Waktu Setijab Menteri Kesehatan, Dipo Alam Sebut Terawan Orang Baik
"Jangan sampai terbius pengetahuan dan doktrin yg menyesatkan dr kelompok2 ekstrim yg merongrong bangsa dan negara sendiri", sambung Henry.
Hati2, ayo jagain anak2 dan adik2 kita, demi masa depan dan kebaikan mereka. Jangan sampai terbius pengetahuan dan doktrin yg menyesatkan dr kelompok2 ekstrim yg merongrong bangsa dan negara sendiri. https://t.co/jte8ZRAz7q— Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 28, 2020
Menurut penemuan Polri, dalam perekrutannya Jamaah Islamiyah tak lagi melakukan iddad atau latihan paramiliter di gunung atau hutan.
Diberitakan sebelumnya, kelompok teroris Jamaah Islamiyah diketahui melatih para kader baru di vila dua lantai di Bandungan, Semarang, Jateng yang dikabarkan sudah menjadi lokasi
pemetaan teroris sejak tahun 2006 silam.***