PR TASIKMALAYA – Jenderal Purn AM. Hendropriyono berbicara soal radikalisme dan Habib Rizieq Shihab (HRS) beserta pengikutnya.
Hal itu disampaikan Hendro saat diwawancarai Karni Ilyas. Menurutnya, radikalisme akan tumbuh subur karena masyarakat yang mabuk agama.
“Jadi kalau HRS masih saja berkobar-kobar mengibarkan radikalisme, radikal di sini konotasinya yang menyukai kekerasan, anarkisme, dan ini juga akan subur kalau tanahnya subur,” pungkasnya.
Baca Juga: Maroko jadi Negara Arab Keempat yang Resmi Jalin Kesepakatan dengan Israel
Hendropriyono menjelaskan, tanah yang subur bagi radikalisme adalah masyarakat yang mabuk agama.
“Tanah yang subur untuk radikalisme adalah, masyarakat yang mabuk agama,” tandasnya.
Seolah tahu pernyataannya soal 'mabuk agama' menimbulkan tanya, lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Hendro menjelaskan maksud dari kalimat tersebut.
Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi Tahun 2021, Menko Airlangga Yakin Lapangan Kerja Dapat Terbuka Lebar
“Minggu lalu saya diwawancara di Karni Ilyas Club @karniilyas Saya statement soal Mabuk Agama, yang saya maksud mabuk itu tidak sadar.
"Tidak sadar sehingga tidak ada disiplin sosial. Sila Ketuhanan nomor 1 harus dilaksanakan sesuai sila ke-2, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab,” tulis Hendro seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @edo751945.