Jelang 10 November, Berikut Pesan Perjuangan dan Kata-kata Mutiara dari Pahlawan Nasional

9 November 2020, 17:37 WIB
Pekerja melakukan perawatan patung Jenderal Sudirman di Jakarta pada Senin, 16 April 2020. Perawatan tersebut dilakukan agar patung yang menjadi salah satu ikon kota Jakarta itu tetap bersih, terjaga, dan terpelihara dari kerusakan yang disebabkan polutan serta cuaca. /Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc

PR TASIKMALAYA - Dalam meraih Kemerdekaan Indonesia tentu tidak lepas dari perjuangan seorang pahlawan yang menjadi penggerak untuk membela tanah air.

Tidak sedikit pernyataan yang diucapkan oleh para pahlawan menjadi motivasi bagi para pejuang lainnya untuk menjadi penyemangat dalam merebut kemerdekaan.

Kata-kata dan ucapan para pahlawan yang berjuang dalam kemerdekaan Indonesia tentu memberikan makna yang dalam.

Baca Juga: Sempat Berniat Bantu Kepulangan Rizieq Shihab, Mahfud MD Justru Mengaku Dapat Video Sumpah

Dalam memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November besok, berikut rangkuman pesan dari para pahlawan untuk generasi penerusnya :

Jenderal Sudirman

“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus."

(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).

Prof. Moh. Yamin

“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri."

(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris).

“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali.”

(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)

R.A. Kartini

“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.

Prof. DR. R. Soeharso

“Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya."

(Pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot).

Supriyadi

“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi."

(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota

Pattimura

“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimurapattimura muda akan bangkit."

(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).

Silas Papare

“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku."

(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).

Ir. Soekarno

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka."

(Pidato HUT Proklamasi 1963)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

Tjut Nyak Dien

“Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan."

Tentu pesan-pesan dari para pahlawan bukan hanya rangkaian kata yang menjadi kalimat, tepi perlu kita tanamkan dalam hati dan melaksanakannya di kehidupan sehari-hari.

Selamat Hari Pahlawan***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Sosial

Tags

Terkini

Terpopuler