PR TASIKMALAYA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyambutnya di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis 29 Oktober 2020.
Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dibicarakan dengan tujuan mempererat kerja sama kedua negara tersebut.
Baca Juga: Soal Kasus Suap Pengurusan Perkara Mahkamah Agung, KPK Berhasil Tangkap Hiendra Soenjoto
Keduanya sepakat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi serta pertahanan.
“Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia ingin melihat kerjasama ekonomi kedua negara meningkat di masa yang akan datang,” ungkap Menlu Indonesia Retno Marsudi setelah mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menlu AS Mike Pompeo di Istana Kepresidenan Bogor.
“Termasuk tentunya harapan terhadap perpanjangan GSP facilities kepada Indonesia. Presiden juga menginginkan agar kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat meningkat,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Retno mengatakan Presiden Jokowi ingin agar AS memahami negara-negara berkembang dan negara-negara muslim. Termasuk juga negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Baca Juga: Tanggapi Polemik Pernyataan Macron Soal Kartun Nabi Muhammad, PBB: Dunia Harus Saling Menghormati
Ia juga mengatakan bahwa Jokowi ingin melihat Amerika memahami kepentingan negara berkembang. Dan, presiden juga menekankan ingin Amerika memahami kepentingan negara-negara Muslim.
“Presiden Jokowi ingin agar Indonesia ingin bahwa Amerika juga memahami Asia Tenggara. Dan bersama dengan negara-negara Asia Tenggara mewujudkan perdamaian stabilitas dan kerja sama di kawasan,” jelas Retno.
Sementara itu, dari sisi Pompeo, Retno mengatakan AS berkomitmen kuat untuk melanjutkan kemitraan komprehensif strategis dengan Indonesia. Termasuk di bidang ekonomi.
“Dan Amerika akan mendorong lebih banyak pengusaha Amerika untuk melakukan economic engagement dengan Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga: Pisang Lokal vs Pisang Impor: Manakah yang Memiliki Kandungan Pro-Vitamin A Paling Tinggi?
Selain ekonomi, Pompeo juga ingin bekerja sama di bidang pertahanan. Bahkan tidak hanya kerja sama antar pemerintah tapi juga pada tataran akar rumput.***