15 Juta Dosis Bulk Bakal Diterima, Bio Farma Siap Olah Vaksin Sinovac

28 Oktober 2020, 20:05 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19.* /pixabay

PR TASIKMALAYA – PT. Bio Farma terus berupaya melakukan uji klinis terhadap calon vaksin Covid-19 di Indonesia.

Vaksin yang sedang di uji coba fase 3 ini merupakan vaskin Sinovac yang berasal dari Tiongkok.

Kerja sama pengadaan vaksin antara PT. Bio Farma dengan Sinovac kini telah membuahkan hasil.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh Hilangkan Noda Hitam dan Jamur pada Pakaian

Bio Farma akan menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari perusahaan biofarmasi Sinovac Biotech Ltd di Tiongkok pada November 2020.

“Saat ini posisinya untuk bulan November 2020 ini 15 juta dosis bulk,” ucap Kepala Divisi Unit Klinik dan Imunisasi Bio Farma Mahsun Muhammadi dalam seminar virtual ‘Vaksinasi Covid-19 di Indonesia: Di mana Peran Masyarakat?’ di Jakarta, pada Rabu.

Dosis bulk tersebut merupakan ‘bahan baku’ yang akan diolah oleh Bio Farma di Indonesia menjadi vaksin siap guna untuk dapat didistribusikan dan diberikan ke masyarakat.

Baca Juga: Polda Sulsel Musnahkan 14,6 Kg Sabu, Kapolda: Akumulasi dari Kasus Pengungkapan Narkotika

Izin penggunaan vaksin sinovac tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pada saat ini, Bio Farma sudah meningkatkan kapasitas produksi untuk vaksin Covid-19 sebesar 250 juta dosis per tahun.

Sementara, untuk vaksin Covid-19 produk jadi dari Sinovac akan dikirim sebanyak masing-masing 1,5 juta dosis untuk November dan Desember 2020 ke Indonesia.

Baca Juga: Pajang Karikatur Cabul Erdogan, Pejabat Turki Kutuk Keras Majalah Charlie Hebdo

Namun, penyuntikan vaksin jadi tersebut akan menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Mahsun menuturkan, vaksin Covid-19 tersebut harus ditangani secara khusus diantaranya bahwa vaksin tidak boleh dibekukan, penyimpanan vaksin pada suhu 2-8 derajat Celsius, dan vaksin tahan enam jam setelah dibuka.

Ia juga menuturkan, dalam pemilihan vaksin Covid-19, ada sejumlah pertimbangan antara lain vaksin harus aman, berkhasiat atau mampu menimbulkan antibodi, dan bermutu.

Baca Juga: Kecewa Tiongkok Relokasi ke Vietnam, BKPM Usulkan Gratis Sewa Lahan 10 Tahun Bagi Investor Asing

“Harga vaksin harus terjangkau, sudah masuk uji klinik fase 3, sesuai untuk penduduk Indonesia, dan dengan biaya distribusi rendah,” tambahnya.

Vaksin Covid-19 juga hanya boleh menimbulkan efek samping yang dapat ditoleransi. Pemilihan vaksin Covid-19 juga memperhatikan aspek kemudahan proses distribusi dan penyimpanan terkait dengan suhu vaksin.

Dalam kerja sama dengan Sinovac, Mahsun menuturkan ada transfer teknologi sehingga vaksin dapat diproduksi di Indonesia.

Baca Juga: Suntikan Modal dari Crowd Funding Bisa Jadi Alternatif Penguatan UMKM

Transfer teknologi sudah dilakukan pada Sepetember 2020 termasuk tentang pengendalian mutu (quality control).

Uji klinik fase 3 untuk vaksin yang dikembangkan Sinovac itu diadakan di sejumlah negara yaitu Brazil dengan 8.870 relawan penerima vaksin, Indonesia dengan 1.620 orang, Chili dengan 4.000 orang, Turki dengan 13.000 orang, dan Bangladesh dengan 4.000 orang.

Sehingga total rencana ada 31.490 orang yang menjadi sasaran vaksin. Sinovac telah menyelesaikan uji klinis fase 3 di beberapa tempat termasuk di Barzil.

Baca Juga: 4 Tips Cegah Timbulnya Bintik Hitam pada Pakaian

Uji klinik fase 3 di Indonesia dimulai Agustus 2020 dan ditargetkan pada Januari 2021.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler