Elektabilitas Gerindra Naik, Andre Rosiade: Masyarakat Puas akan Kinerja, Bukan Manuver Politik

26 Oktober 2020, 20:20 WIB
KOMISI VI, Andre Rosiade saat melalkukan rapat kerja bersama Wamen BUMN di Gedung DPR RI. * /INSTAGRAM/@andre_rosiade/

PR TASIKMALAYA - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade memberikan alasan perihal elektabilitas Partai Gerindra yang terus naik.

“Bahwa masyarakat puas akan kinerja, serta bukanlah perwujudan manuver politik dari Gerindra karena sekarang berada di lingkaran pemerintahan,” kata Andre.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, Andre menyebut, hal ini membuat Partai Gerindra masih dicintai masyarakat salah satunya, menteri dari Partai Politik Gerindra mampu mengemban amanah dengan baik.

Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Tasikmalaya, Selasa 27 Oktober 2020: Ada di 28 Wilayah!

"Kenapa Gerindra naik survei (elektabilitasnya), karena seluruh kader baik di eksekutif dan legislatif, dirasakan kinerjanya oleh rakyat Indonesia," jelasnya.

Andre menilai, kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, sangat memuaskan masyarakat.

"Di eksekutif seperti Prabowo dan Edhy menunjukkan kinerja baik. Lalu, di DPR dan DPRD tingkat I dan II, dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan anggota legislatif Gerindra rajin turun ke lapangan menemui masyarakat," lanjutnya.

Baca Juga: Tengah Alami Kekacauan Politik, Malaysia Siap Jadi Tuan Rumah APEC Virtual 2020

Namun, dirinya membantah kenaikan elektabiltas partainya dikarenakan bermain dua kaki atau bermanuver politik memanfaatkan keberadaan posisi partai di dalam pemerintahan.

"Saya ini orang yang sangat objektif dalam berkomentar dan kinerja sebagai DPR, yang baik (dari) kinerja presiden saya dukung, yang jelek saya kritik secara santun dan solusi karena posisi partai kami dalam pemerintahan," tutur Andre.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, elektabilitas Gerindra pada Juli berada di angka 17.7 persen dan di September naik ke 21.1 persen.

Baca Juga: Waspada Beri Izin Vaksin Covid-19, BPOM: Perlu Didukung Bukti Keamanan dan Mutu

Sebelumnya, PDI Perjuangan meminta Presiden Joko Widodo berhati-hati dengan manuver-manuver politik para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Pasalnya, dalam satu tahun pemerintah Jokowi, diduga sudah terlihat adanya permainan dari para pembantu presiden.

"Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam, bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan.

Baca Juga: Tulis Surat untuk Mark Zuckerberg, PM Pakistan Minta Facebook Hapus Konten Islamofobia

“Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," kata politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto, Sabtu, 24 Oktober 2020. 

Darmadi mengatakan, jangan lengah karena tidak menutup kemungkinan ada manuver-manuver politik dari beberapa pembantu Jokowi demi kepentingan jangka panjang (Pilpres).***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler