SDM Indonesia Masih Rendah, Menaker Ajak Muhammadiyah Dorong Tingkatkan Kualitas

18 Oktober 2020, 09:43 WIB
Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah. //ANTARA/HO-Kementerian Ketenagakerjaan

PR TASIKMALAYA – Sumber Daya Manusia (SDM) harus selalu ditingkatkan demi tercapainya kemajuan bangsa Indonesia.

Dengan adanya peningkatan SDM, bukan hanya penyedia kerja yang mendapat keuntungan tetapi juga para pekerja.

Saat ini, Indonesia masih kekurangan SDM yang andal. Sehingga perlu adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lemabaga-lembaga untuk mendorong peningkatan kualitas SDM.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Salurkan BST Rp 2 Juta untuk Korban PHK

Sehingga SDM Indonesia tidak hanya bersaing dalam skala nasional tetapi juga skala internasional.

Oleh karena itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengajak Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk berkolaborasi meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Menurut Ida, setiap tahun terdapat sekitar 2 juta-2,9 juta penduduk usia kerja baru yang masuk ke pasar kerja.

Baca Juga: Chelsea vs Southampton: Nyaris Menang, The Blues Kebobolan di Menit Akhir

Apalagi, ditengah pandemi Covid-19, terdapat 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak pandemi Covid-19.

Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan SDM saat ini cukup kompleks.

Mulai dari angkatan kerja yang masih didominasi lulusan SMP ke bawah, tingkat produktivitas stagnan, dan daya saing yang perlu ditingkatkan.

Baca Juga: Terbang ke AS, Pertemuan Prabowo Subianto dan Mark Esper Hasilkan Kesepakatan

“Dalam isu penguatan dan peningkatan SDM Indonesia ini kami harap menjadi concern bersama,” ujar Ida saat silaturahmi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta pada Sabtu, 17 Oktober 2020.

Ia melanjutkan, harus ada kerja sama dan kolabrasi dari Kemnaker dan Muhammadiyah.

“Harus ada kerja sama dan kolaborasi. Kami ingin program dan kegiatan dari Kemnaker mendapat support dari Muhamadiyah,” katanya.

Baca Juga: Dituduh Curi Teknologi Pertahanan AS, Tiongkok Layangkan Ancaman Tahan Warga AS

Selain itu, dalam peningkatan SDM Indonesia, Kemnaker menargetkan membangun 2.113 BLK Komunitas hingga tahun 2020.

“Pelatihan di BLK Komunitas ini disesuaikan dengan kebutuhan industri. Kalau dilihat, alumni BLK Komunitas ini banyak yang sukses menjadi wirausaha dan masuk pasar kerja,” teran Ida.

Selain itu, dalam rangka melakukan langkah strategis penanganan Covid-19, Kemnaker juga memberikan bantuan program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja melalui jaring pengeman sosial (JPS).

Baca Juga: Ini Harga Jual Resmi Vaksin Covid-19 Sinovac di Asia Tenggara

Didalamnya, menurut Menaker, terdiri dari program Tenaga Kerja Mandiri untuk penciptaan wirausaha dan padat karya.

“Situasi pandemi Covid-19 ini, kami menargetkan program JPS guna mendukung produk-produk kreatif industri kecil yang pada akirnya dapat membantu masyarakat bertahan di masa Covid, bahkan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Ida kembali menyampaikan bahwa dalam proses penyusunan RUU Cipta Kerja, pihaknya melibatkan partisipasi publik, baik unsur pekerja/buruh, pengusaha, kementerian/lembaga, praktisi dan akademisi, dan lembaga lainnya seperti ILO.

Baca Juga: Edukasi Potensi Coding Siswa, Dian Sastrowardoyo Gandeng Markoding

Ia menyatakan, proses diskusi sudah berjalan melaui LKS Tripartit Nasioanl.

Di samping itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Agus Taufiqurrohman mengatakan, Muhammadiyah siap untuk berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk meningkatkan SDM Indonesia.

“Saya menyambut hal ini. Muhammadiyah siap berkolaborasi dan mendukung berbagai program dan kebijakan Kemnaker. Semoga Mbak Menteri diberikan kekuatan dan kesehatan,” imbuh Agus.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemnaker

Tags

Terkini

Terpopuler