Terbang ke AS, Pertemuan Prabowo Subianto dan Mark Esper Hasilkan Kesepakatan

- 18 Oktober 2020, 07:31 WIB
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto. /ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A/pras

PR TASIKMALAYA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto terbang ke Negeri Paman Sam untuk memenuhi undangan Pemerintah Amerika Serikat.

Kepergian Prabowo ke AS itu sempat menuai polemik di masyarakat, terlebih ia sempat di-blacklist selama 20 tahun untuk tak mengunjungi negera tersebut.

Beredar kabar jika undangan itu merupakan tersebut merupakan bagian dari strategi AS yang mulai mengkhawatirkan keberpihakan Indonesia terhadap AS yang kini tengah berada dalam konflik panas dengan pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: Menristek Sinergikan Bio Farma dan Industri Farmasi Swasta Dalam Pemenuhan Vaksin Covid-19

Pertemuan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark T. Esper dengan Prabowo Subianto menghasilkan beberapa kesepatan di bidang keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan.

Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan AS dinyatakan bahwa kedua menteri tersebut bertemu di Pentagon.

Esper dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang pentingnya menegakkan hak asasi manusia, supremasi hukum, dan profesionalitas saat kedua negara memperluas keterlibatannya.

Baca Juga: Alami Masalah Kesehatan, Jeongyeon Tak akan Ikut Promosikan Album Kedua TWICE

Sementara itu, Prabowo mengungkapkan pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan, dan menyampaikan apresiasi atas dukungan Amerika Serikat untuk modernisasi pertahanan Indonesia.

“Kedua pemimpin berbagi keinginan mereka untuk meningkatkan kegiatan militer-ke-militer bilateral dan bekerja sama dalam keamanan maritim," sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri menandatangani Memorandum of Intent untuk memajukan upaya Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency.

Baca Juga: Kelebihan Pasokan Listrik, Komisi VI DPR Sebut PLN Berisiko Alami Kerugian

MOI itu untuk memulai kembali pekerjaannya di Indonesia untuk memulihkan sisa-sisa personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.

Ungkapan simpati terhadap kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini menjadi pembahasan yang tak dilewatkan dalam pertemuan kedua menteri tersebut. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x