Khofifah: Semangat ‘Nawa Bhakti Satya’ untuk Tema Hari Jadi Jawa Timur ke-75

14 Oktober 2020, 19:30 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menolak RUU Cipta Kerja yang disahkan Senin, 5 Oktober 2020 dengan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo. /Instagram/@khofifah.ip

PR TASIKMALAYA – “Nawa Bhakti Satya” merupakan Sembilan Janji Kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga sebagai tema dari peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur ke-75.

Peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur ditetapkan sesuai dalam Perda Nomor 6 Tahun 2006, pada setiap 12 Oktober.

Tanggal 12 Oktober merupakan hari pertama bertugasnya Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo sebagai gubernur pertama di Jawa Timur.

Baca Juga: Dorong Pariwisata, KBRI Peru Gandeng PHRI Kerja Sama dengan AHORA

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah saat memberi sambutan Musyawarah Wilayah LDII (Lemabaga Dakwah Islam Indonesia) Jawa Timur, pada 12 Oktober 2020 secara virtual.

Berkaitan dengan ini, Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch. Amrodji mengungkapkan bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur mencanangkan program kerja yang berupaya dalam mewarnai pelaksanaan mewarnai pelaksanaan Nawa Bhakti Satya.

“Artinya program kerja dari LDII disinergikan untuk sehingga nanti bisa membantu Ibu Khofifah untuk mewujudkan janji tersebut,” tutur Amrodji sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Rabu, 14 Oktober 2020 dari laman LDII Jatim.

Baca Juga: Dua Tunggal Putra Asia Berhasil Maju ke Babak Kedua Denmark Open 2020

Ada sembilan poin dalam Nawa Bhakti Satya, sebagai berikut:

Pertama, membentuk Jawa Timur Sejahtera. Program ini dilaksanakan bagaimanapun caranya sehingga penduduk Jawa Timur dapat sejahtera, artinya semua kebutuhannya tercukupi yaitu kebutuhan sandang, pangan, papan, dan sebagainya.

Sehingga diharapkan semua penduduk Jawa Timur memiliki rumah tangga yang sejahtera. Hal ini diwujudkan dengan menggalakkan program Keluarga Harapan (PKH) untuk penduduk miskin.

Baca Juga: BNPB Minta Alat Peringatan Dini Bencana Harus Dipelihara

Janji kedua yaitu Jatim Kerja, Pemprov Jawa Timur berharap bahwa lapangan pekerjaan yang ada di Jawa Timur ini mampu mencukupi kebutuhan warganya.

Program ini akan fokus pada penyediaan pelatihan pelatihan kerja serta pengembangan pendidikan vokasi.

Janji ketiga yaitu Jatim Cerdas dan Sehat. Program ini berkeinginan untuk mewujudkan penduduk Jawa Timur itu cerdas, yang berarti berpendidikan.

Baca Juga: BNPB Minta Alat Peringatan Dini Bencana Harus Dipelihara

Berpendidikan baik secara formal maupun non formal bisa terlaksana dengan baik. Program kerja ini memperluas cakupan bantuan siswa miskin, bantuan biaya sekolah.

Hal ini dilaksanakan dengan adanya program desa sehat untuk memperkuat layanan kesehatan pedesaan.

Janji keempat yaitu Jatim Akses. Tujuan dari program ini adalah untuk membangun infrastruktur dalam kerangkan pengembangan wilayah terpadu dan keadilan akses bagi masyarakat pesisir dan desa terluar.

Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ronaldo Absen Bela Juventus

Melalui program Jatim akses, diharapkan agar semua daerah di Jawa Timur dapat dijangkau dan diakses dari satu tempat ke tempat lainnya.

Bagi warga LDII, yang tersebar di 38 kabupaten/kota Jawa Timur, memiliki peluang besar untuk membantu terlaksananya Jatim Akses.

“Bagaimanapun juga akses jalan itu harus bisa ditempuh dengan baik. Kita dapat melihat bahwa di berbagai tempat baik di kabupaten maupun kota jalanannya sudah diaspal dan juga dibeton,” katan Amrodji.

Baca Juga: Polres Majalengka Tangkap Penyalahguna Narkotika, Kapolres: Pelaku Pasrah

Janji yang ke lima, yaitu Jatim Diniyah. Program ini menjanjikan adanya penguatan peran pondok pesantren dan mendorong partisipasi sekolah dan beasiswa guru diniyah S2.

 “Para santri merupakan anak bangsa, meraka juga mempunyai andil dalam membesarkan bangsa ini melalui keagamaan. Kita harapkan hal ini bisa menyentuh kepada pondok pesantren yang ada di daerah,” tuturnya.

Janji yang ke enam yaitu Jatim Agro. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap Jatim nantinya tidak mengalami kekurangan sandang maupun pangan.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Untuk Referensi Makanan hingga Kecantikan

Hal ini bertujuan untuk memajukan sektor pertanian, peternakan, perikanan darat dan laut, kehutanan, dan perkebunan sehingga meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

Janji yang ke tujuh Jatim Berdaya yaitu upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dengan berbasis UMKM  melalui One Village One Product One Corporate and Agropolitan.

Program ini adalah Communal Branding untuk UMKM, supply and demand channel, penataan pasar tradisional, inklusi UMKM retail modern, dan menumbuh-kembangkan koperasi perempuan, petani, nelayan, dan perdagangan antar pulai.

Baca Juga: Ribuan Ton Pupuk Subsidi Tambahan Diterima Petani Klaten

Jawa Timur  memiliki daya saing di bidang pertanian dan jangan sampai kalah dengan daerah lain.

Janji yang ke delapan yaitu Jatim Amanah. Pemprov Jatim menyelenggarakan pemerintah yang bersih, efektif, dan anti korupsi.

Janji yang ke sembilan yaitu Jatim Harmoni. Program ini meliputi upaya menjaga harmoni sosial dan alam dengan melestarikan kebudayaan dan lingkungan hidup. 

Baca Juga: Cegah Bencana Buruk, BNPB Imbau Masyarakat Jaga Alat Pendeteksi Dini

LDII sebagai organisasi masyarakat memiliki peran penting dalam terwujudnya Sembilan Satya Bhakti ini. Amrodji menuturkan

“Kita sebagai keluarga besar LDII yang ada di Jatim harus turut serta dalam membantu Pemprov Jatim pada khususnya, dan pemerintah RI pada umunya untuk menciptakan harmonisasi satu dengan yang lainnya,” kata Amrodji.

“Termasuk dalam mensukseskan sembilan janji yang sudah dijadikan tema oleh Khofifah dalam rangka kesejahteraan keluarga besar penduduk Jawa Timur,” tambahnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: LDII

Tags

Terkini

Terpopuler