Dituding Jadi Dalang Demo UU Cipta Kerja, KAMI Menduga Ada Gerakan yang Ingin Membunuh Karakternya

13 Oktober 2020, 11:10 WIB
Ilustrasi demo yang berakhir ricuh. /Istimewa

PR TASIKMALAYA – Ahmad Yani selaku Ketua Badan Pekerja Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menyatakan bahwa telah menduga dan waspada akan hadirnya gerakan untuk membunuh karakter KAMI secara licik dan jahat.

“Gerakan itu mengambil bentuk memasang spanduk atau menyebarkan flyer yang mendiskreditkan KAMI, atau menyusup perusuh dan pelaku pembakaran dan perusakan yang kemudian mengaku dari KAMI,” jelasnya.

Ahmad menjelaskan, KAMI tidak memiliki sangkut paut dengan demo tolak UU Cipta Kerja. Namun, KAMI memberikan kebebasan kepada pendukungnya untuk bebas menyampaikan aspirasi.

Baca Juga: Psikolog: Pandemi Covid-19 Cenderung Membuat Masyarakat Menjadi Jenuh

“Pelaku anarkisme atau kerusuhan seperti membakar kendaraan, Pos Polisi, atau halte bus adalah bukan dari KAMI, dan bukan dari massa pengunjuk rasa dari kaum buruh, mahasiswa, dan pelajar,” ujarnya.

Ahmad mahkan menambahkan, di beberapa media sosial penyulut aksi perusakan berasal dari preman-preman bayaran.

“Salah satu dari suara moral itu adalah menolak RUU Omnibus law Ciptaker. Maka KAMI mendukung gerakan kaum buruh, mahasiswa dan pelajar, serta elemen-elemen yang menuntut pembatalan UU tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Hari ini Polisi Tutup Akses ke Patung Kuda, Antisipasi Masa 212 Demo UU Ciptaker JIlid 2

Oleh karena itu, jangan lagi ada pernyataan bahwa KAMI yang menunggangi aksi demo tolak UU Cipta Kerja.

“Kalimat bahwa KAMI menunggangi aksi demo buruh, mahasiswa dan pelajar, adalah taktik agar masa buruh, mahasiswa dan pelajar tidak turun aksi,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, terdapat beberapa spanduk yang berisi tudingan bahwa KAMI terbukti menunggangi aksi demo buruh dan pelajar.

Spanduk-spanduk tersebut tersebar di sekitar wilayah Jalan Merdeka Barat.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler