Kasus Covid-19 Meningkat, Luhut Minta Farmasi Percepat Produksi Remdesivir

27 September 2020, 16:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan . /ANTARA

PR TASIKMALAYA – Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Luhur Binsar Pandjaitan bersuara soal persediaan obat Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu meminta agar produsen farmasi nasional mempercepat obat Covid-19, remdesivir.

“Harus diupayakan untuk segera produksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan,” ujar Luhut.

Baca Juga: Bakal Berbayar, Google Meet Gratis Batasi Penggunaan hanya 1 Jam

Dikutip dari Antara, hal itu yang disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Penyediaan Obat Covid-19 yang dilangsungkan secara virtual pada Sabtu, 26 September 2020.

Selain itu, dalam keterangan tertulisnya, Luhut meminta Bio Farma sebagai produsen farmasi nasional segera mengambil langkah cepat dan tepat, agar bahan baku untuk produksi berskala nasional dapat segera dilakukan demi kebutuhan nasional.

“Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional, kita harus cepat dan jangan terlalu kaku, karena ini untuk kemanusiaan,” ujar Luhut.

Baca Juga: Polemik Film G30S/PKI, TB Hasanuddin: Terserah Masyrakat Mau Nonton atau Tidak

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa pihaknya telah mengurus izin untuk memproduksi remdesivir.

“Ada dua cara yang kami lakukan, yakni mengadakan kerjasama dengan India. Sementara kami akan melakukan uji klinis nanti kerjasama dengan BUMN. Kedua, di samping izin impor, kami juga sedang riset untuk produksi dalam negeri,” ujarnya.

Selain itu, uji klinis skala pilot untuk produksi remdesivir telah dilakukan Biofarma.

Baca Juga: Pemakaian Face Shield Dinilai Kurang Efektif Cegah Virus Corona

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pihaknya akan mendukung riset yang dilakukan untuk memproduksi remdesivir dalam negeri.

“Saya back up untuk kebutuhan obat apapun pasti akan kami dukung, karena kami tinggal ajukan dan adakan bersama dengan BUMN dan bersama dengan BPOM.

"Kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu, dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien Covid-19) seperti apa yang Bapak (Menko Luhut) sampaikan,” ujar Terawan.

Baca Juga: Fokus Mainkan Ponsel, Seorang Wanita Tabrak Keluarga Pengemis di Pasar Cikurubuk

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K.Lukito mengatakan bahwa pihaknya telah memproses izin uji klinis untuk remdesivir.

“Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu,” ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler