Kominfo Beri Bantuan Program Kuota Data Internet untuk Pembelajaran Jarak Jauh

27 September 2020, 09:31 WIB
Menteri Kominfo Johnny G Plate /kominfo

PR TASIKMALAYA - Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan kontribusi penuh pada aktualisasi Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet tahun 2020. 

Kebijakan ini merupakan bantuan pajak APBN yang dialokasikan untuk menunjang kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi siswa, pendidik dan dosen di Indonesia.

Kementerian Kominfo mendirikan akses internet cepat dan meminta mitra operator seluler agar meluaskan jangkauan dan kualitas layanan untuk mencerdaskan bangsa.

Baca Juga: Empat Polisi Terluka saat Demo Tolak Lockdown di Inggris

“Tentu keberhasilan ini tidak terlepas dari keberpihakan Bapak Presiden untuk memastikan para siswa kita, pendidik dan para dosen bisa mengatasi problem yang paling besar saat ini yaitu ketersediaan pembiayaan untuk akses internet dalam rangka menunjang proses belajar dan mengajar,” Menteri Kominfo Johnny G. Plate.

Hal itu disampaikannya dalam Peresmian Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet tahun 2020 yang diadakan secara virtual dari Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 25 September 2020.

Menkominfo menilai, prosedur bantuan fiskal akan sangat membantu bagi lebih dari 60 juta siswa pendidikan umum di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pendidikan lembaga keagamaan, seperti pesantren, yang dinaungi Kementerian Agama. 

Baca Juga: Samakan Persepsi dan Ritme Kerja TNI, Rakor Intens Dilakukan

Johnny pun berpendapat bahwa Nadiem Makariem tengah menyiapkan dan mengatur porsi pemakaian secara staging up pada jenjang PAUD, SD, SMP, SMA hingga mahasiswa dan dosen.

 “Ini dibagi dalam dua kategori yaitu 5GB untuk kuota umum dan sisanya masing-masing untuk kuota belajar. Saya kira ini keputusan yang baik sekali dan tepat,” ia menegaskan.

Kementerian Kominfo pun berusaha untuk memastikan semua operator seluler memelihara kualitas jaringan dengan baik.

Baca Juga: Jika Trump Terpilih Lagi, John Legend: Orang Harus Berpikir untuk Tinggalkan Amerika Serikat

"Oleh karenanya, setiap operator seluler yang mengambil bagian dalam program tersebut memperhtikan betul ketersediaan infrastrukturnya di tempat masing-masing. Karena ini akan berpengaruh besar terhadap proses belajar mengajar dan quality of service-nya,” terang Johnny.

Menteri Kominfo mengatakan, jika lembaga yang dipimpinnya juga akan mengawasi kecepatan dan jangkauan jaringan akses internet.

Ini dilakukan dengan membangun Base Transceiver Station (BTS) di last mile yang membutuhkan pekerjaan sangat kompleks karena tantangan wilayah. Selain itu, juga menyediakan akses internet Super Wifi.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Video Tim Medis Indonesia Kubur Jenazah Pasien Corona Layaknya Binatang?

“Saat ini Kementerian Kominfo juga menggunakan akses internet yang langsung ke satelit, baik berupa akses internet yang biasa dilakukan untuk radius terbatas sekitar 50 sampai 100 meter.

"Dan kali ini untuk pertama kalinya kita melakukan uji coba dan pilot project yang disebut dengan Super Wifi,” jelas Johnny.

Super Wifi mempunyai cakupan akses internet dengan radius 500 meter dilengkapi kapasitas kecepatan dari 4 hingga 30 GBps.

Baca Juga: Resmi Dimulai Hari Ini, Berikut Aturan Pelaksanaan Kampanye Pilkada Berdasarkan PKPU

Dengan jangkauan tersebut, Johnny menilai bahwa itu sudah memadai untuk mendukung proses belajar mengajar.

“Kami juga akan memperhatikan penataan dan penambahan spektrum frekuensi radio melalui farming dan refarming agar proses belajar mengajar ini bisa dilakukan dengan baik,” tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler