3 Modal yang Dibutuhkan untuk Memilih Capres-Cawapres di Pemilu 2024, Pemilih Pemula Wajib Simak!

10 Februari 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi - Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan soal apa saja yang dibutuhkan, sebagai calon pemilih di Pemilu 2024. /kpu.go.id

PR TASIKMALAYA - Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan soal apa saja yang dibutuhkan, sebagai calon pemilih dalam kontestasi Pemilu 2024.

Menurut Arif, calon pemilih dari kalangan pemilih pemula setidaknya membutuhkan tiga modal penting saat menggunakan hak suara dalam Pemilu 2024 ini.

"Pemilih memiliki kewajiban bukan hanya memastikan bahwa pilihannya tepat, tetapi proses panjang tentang bagaimana menimbang pemimpin, antara lain dipengaruhi rekam jejak, jadi penting bagi pemilih untuk tahu siapa yang akan dipilih," kata Arif pada, 9 Februari 2024.

Ia mengatakan, modal pertama adalah keterkenalan. Namun hal itu tidak menjamin orang-orang memiliki rekam jejak yang bagus di ranah aktivisme sosial. Sehingga pemilih harus cerdas dalam tentukan pilihan.

Baca Juga: Link Twibbon Pemilu 2024 yang Bisa Diakses Secara Gratis dan Mudah

Selanjutnya adalah oportunis, di mana setiap pemilih memiliki kepentingan beragam. Misalnya mencari pemimpin yang fokus ke sektor anak muda untuk bisa berkarya dan berprestasi.

Sebagaimana dirangkum dari ANTARA, pemilih harus bersikap oportunis dengan melihat tawaran kebijakan tiap calon pemimpin dari sudut pandang luas.

"Bayangkan, misalnya, saya menghendaki pemimpin yang pandai menyanyi. Kalau itu saya lakukan, saya akan memilih pemimpin yang pandai menyanyi meskipun dia tidak pandai mengelola negara.”

“Dampaknya, teman-teman di kanan-kiri saya akan menikmati periode yang buruk karena pemimpin yang pandai menyanyi ternyata tidak pandai mengelola negara. Itu yang harus ditimbang," ujarnya.

Baca Juga: KPU Tasikmalaya Lakukan Pelepasan Distribusi Logistik Pemilu 2024 Hari Ini

Terakhir, pemilih juga diminta untuk punya sikap kritis dalam kebijakan dan sosok calon pemimpin di Pemilu 2024.

"Menjadi pemilih itu harus kritikal. Kalau kritikal itu sikap dasarnya ada dua. Kalau calon pemimpin yang dia idolakan itu benar, maka dia memberikan apresiasi. Sebaliknya, kalau keliru, ya dikritik," kata dia.

Ketiga pasangan calon sedang melakukan kampanye akbar di sisa hari kampanye Pemilu 2024, demi mendapatkan dukungan dan mengharapkan banyak suara dari para relawan.

Setelah itu, ketiga pasangan calon memasuki masa tenang. Masa sebagai bahan evaluasi dari kampanye sebelumnya sekaligus tidak melakukan kampanye sama sekali.

Baca Juga: Sambut Pemilu 2024 dengan Kumpulan Link Twibbon Menarik, Download Secara Gratis

Kemudian, ketiga pasangan calon akan ditentukan nasibnya oleh masyarakat pada tahapan pemungutan suara yang dimulai secara serentak pada 14 Februari 2024.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler