Puji Jawaban Ganjar Soal Kebudayaan, Panelis Debat: Nyaris Sempurna

5 Februari 2024, 16:35 WIB
Ganjar Skakmat Prabowo! Tak Setuju Soal Makan Gratis Anak untuk Cegah Stunting /YouTube KPU RI/

PR TASIKMALAYA - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo telah tampil pada debat terakhir yang diadakan 4 Februari lalu.

Panelis debat Kelima Pilpres 2024 sekaligus Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Prof Emeritus Paschalis Maria Laksono mengomentari jawaban Ganjar Pranowo soal kebudayaan.

Menurut Laksono, jawaban Ganjar Pranowo mengenai tema kebudayaan pada debat kelima nyaris sempurna.

"Kalau yang jawabannya nyaris sempurna atas pertanyaan saya hanya nomor tiga (Ganjar Pranowo)," ujar Laksono pada 5 Februari 2024.

Baca Juga: Tanggapi Dukungan Luhut untuk Prabowo - Gibran dalam Pemilu 2024, Ganjar Pranowo Akui Hal Ini

Laksono menuturkan bahwa budaya bisa bertumbuh dan berkembang dalam komunitas yang responsif serta undang-undang soal kemajuan budaya yang terdistorsi oleh urusan birokrat dan komersialisasi budaya.

Kemudian, Laksono bertanya kepada capres nomor tiga itu yakni “Apa pandangan dan tanggapan paslon terhadap komersialisasi budaya dan proses destruktif terhadap tumbuhnya kebudayaan yang responsif?.

Sebagaimana dilansir dari ANTARA, Ganjar menyebut bahwa pemerintah cukup berikan fasilitas kebutuhan kepada para pelaku seni. Sehingga mereka tinggal mengerjakan tugasnya.

Walaupun demikian, lanjut dia, jawaban Ganjar hanya lebih sekedar untuk para pelaku seni.

Dikarenakan, hal seperti itu hanya contoh yang mudah dipahami sebagian besar masyarakat.

"Kita semua adalah pelaku pemajuan kebudayaan sejauh kita kreatif mengembangkan hidup dan kemanusiaan kita," jelasnya.

Pada debat kelima, Ganjar mengatakan birokrat cukup memfasilitasi kebutuhan pelaku seni agar mereka bisa mengerjakan tugasnya.

Baca Juga: Mengundurkan Diri dari Komisaris Pertamina, Ahok Mantap Mendukung Ganjar - Mahfud

"Birokrat itu cukup fasilitasi saja. Para pelaku seni, budayawan, dialah yang mengerjakan. Maka budaya akan tumbuh dan pemerintah akan bisa melihat bagaimana proses kreatif itu berjalan. Apakah itu nyanyi, apakah filmmakers (pembuat film), apakah itu para pencipta, penulis buku. Semuanya," kata Ganjar dalam debat kelima.

Selain itu, Ganjar menyebut pemerintah berhak melindungi para pelaku seni. Bahkan pemerintah tidak perlu takut dengan mereka.

Tentunya, Ganjar menyatakan jika pemerintah memerlukan kritik dari pelaku seni sehingga kebebasan berekspresi oleh pelaku seni masih dibutuhkan.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler