Erick Thohir Sebut Wajar Kerugian yang Dialami Pertamina, Posisi Jabatan Ahok Kini Masih Aman

31 Agustus 2020, 06:57 WIB
Dikabarkan Rugi Rp11 Triliun, Pertamina: Penjualan Beranjak Naik! //ANTARA/Instagram/@basukibtp

PR TASIKMALAYA - Pertamina di semester I-2020 mencapai 767,92 juta dolar AS atau sekitar Rp11,13 triliun dengan asumsi kurs 14.500.

Hal itu disebut sebagai hal yang wajar oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Pasalnya, kerugian sejumlah perusahaan migas multinasional lainnya seperti Exxon Mobil dan Eni jauh di atas Pertamina.

Baca Juga: Sempat Disangka Asteroid, Satelit Berumur 56 Tahun MIlik NASA Kembali ke Bumi Akhir Minggu ini

"Kalau Pertamina kan ruginya kelihatan. Kalau kita bandingkan dengan Exxon, dengan Eni, jauhlah kita. Perusahaan-perusahaan yang lain itu jauh lebih rugi," katanya.

Atas kewajaran itu, dia pun tidak akan memecat bos-bos Pertamina termasuk eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dari kursi Komisaris Utama.

Ia juga menilai, di tengah pademi ini sudah wajar kalau Pertamina rugi. Karena tak hanya Pertamina, perusahaan minyak dunia pun sama-sama mengalaminya.

Ia juga mengaku bahwa dirinya tak akan dengan mudah untuk mengganti-ganti jajaran direksi.

Baca Juga: Patut Diwaspadai, Berikut 6 Tanda Kecil yang Tidak Kita Sadari Saat Tubuh Terserang Covid-19

"Saya prinsipnya angkat direksi jangan diganti-ganti. Kan, saya di awal sudah bilang selama KPI (key performance indicator) tercapai, terus dibilang Pak Erick pilih kasih main pecat-pecat saja, enggak lho," akunya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Ahok Bisa Bernapas Panjang.

Beda misalnya jika KPI Pertamina jeblok. Erick mengaku tak segan merombak jajaran direksi. Faktanya, saat ini Pertamina masih melakukan efisiensi di berbagai sektor.

"Pertamina juga masih on progress dalam pembangunan, baik kilang minyak dan macam-macam karena kondisi Covid-19 semua terdampak," tukas Erick.

Baca Juga: Terlihat Membuang Hard Drive yang Rusak, Warga Tiongkok Ditangkap Atas Dugaan Pencurian Data AS

Menurut Erick, kerugian yang dialami Pertamina lantaran pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan menjual BBM dengan skema subsidi.

Kini, jajaran direksi dan komisaris Pertamina terus berupaya mencari jalan keluar.*** (Redaksi WE Online) 

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler