Direktur PAI Kemenag: Idul Fitri Awal Peneguhan Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Kerukunan

21 April 2023, 19:09 WIB
Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Amrullah. /Dok. Kementerian Agama/

PR TASIKMALAYA - Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Amrullah, berharap momentum Idul Fitri 1444 H ini, menjadi awal peneguhan Pendidikan Agama Islam dalam mebangun kerukunan umat beragama di Indonesia.

Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) mencanangkan 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama. Wacana ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama 2023. Ini merupakan sebuah upaya aktualisasi peran Kemenag dalam menjalankan mandat pengelolaan dan pembinaan urusan agama di Indonesia.

Memang telah lama kampanye moderasi beragama dilakukan oleh Kemenag. Ini dilakukan untuk meminimalisir adanya konflik antar umat beragama di Indonesia, yang disinyalir telah ada beberapa peristiwa yang mengarah ke sana.

Berdasarkan wacana tersebut, maka Pendidikan Agama Islam mengambil bagian penting di dalamnya, yaitu membina kerukunan beragama. Sehingga Ditjen PAI akan melaksanakan penguatan pemahaman Islam di seluruh sekolah.

Baca Juga: Berusia 40 Tahun, Kecantikan Song Hye Kyo Tetap Mempesona dan Tak Berkurang

Harapan dari Ditjen PAI Kemenag RI, Momentum Idul Fitri 1444 H dapat menjadi garis awal untuk melaksanakan wacana 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama.

Melihat kenyataan yang ada, Ditjen PAI memperkirakan bahwa upaya pendalaman Pendidikan Agama Islam kemungkinan akan dihadapkan pada tantangan yang tidak sederhana. Karena berdasarkan sebuah riset, yang dilakukan oleh Pew Research Centre di beberapa negara, menunjukkan tingkat religiusitas generasi milenial menurun.

Data yang dikumpulkan oleh Pew Research didapat dari negara-negara berikut ini Republik Ceko, Estonia, Swedia, Belanda, serta negara Eropa lainnya. Hasilnya menunjukkan anak muda yang menyatakan diri tidak beragama atau Ateis sangat tinggi.

Latar belakang munculnya fenomena ini adalah adanya kecenderungan VUCA (volatility, uncertainty, complexity, anxiety) dengan kampanye FOMO (fear of missing out).

Baca Juga: Jangan Lupa Bagikan, Berikut Kumpulan Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2023 dengan Bahasa Jawa

Ditambah juga karakteristik psikologi generasi milenial yang cenderung berorientasi pada pencapaian, butuh perhatian, berpikiran terbuka, dan mudah bosan. Sehingga menjadi salah satu sebab menurunnya tingkat pemahaman agama di kalangan  milenial.

Tentunya hasil penelitian tersebut merupakan fakta sosial yang ada di benua Eropa dan Amerika. Tidak dapat disamakan seca mutlak, juga tidak dapat menafikan secara mutlak di wilayah Timur Tengah dan bahkan Indonesia. Karena kemajuan teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini, menjadikan cara pandang di atas mudah masuk kepada anak muda di wilayah lainnya.

Oleh karena data tersebut, Ditjen PAI akan mengambil peran dalam peningkatan pemahaman mengenai menghargai keberagamaan para siswa. Sehingga PAI akan diupayakan secara maksimal untuk menyiapkan generasi yang dapat menjunjung kerukunan umat beragama.

Beberapa alasan pentingnya kampanye ini diantaranya :

Baca Juga: Tes Fokus Spesial Idul Fitri 2023: Seru! Ayo Ajak Keluarga Besar Anda untuk Temukan Satu Kata Berbeda di Sana

1. Heteroginitas di lingkungan sekolah

Kondisi sekolah negeri dan sekolah umum lainnya terdiri dari siswa yang memiliki latar belakang agama yang beragam. Pendidikan Agama Islam akan diarahkan agar siswa memiliki pemahaman mengenai semangat toleransi dan moderat.

2. Idul Fitri sebagai momentum penghayatan moral agama Islam

Yang dimaksud dengan moral agama Islam adalah nilai-nilai dasar yang patut dimiliki oleh seluruh umat Islam. Nilai tersebut diantaranya, jujur, cinta sesama, saling memaafkan. Sehingga menjadi modal dasar dalam mewujudkan moderasi beragama.

Baca Juga: Sama-Sama Tampil di Coachella, Lisa BLACKPINK Kedapatan Nongkrong Bareng Rosalia

3. Sinkronisasi praktik baik dan kebijakan selaras yang dapat dijalankan

Modalitas yang didapatkan dalam Idul Fitri dapat diaplikasikan dengan kebijakan moderasi beragama yang telah dicanangkan.

"Akhirnya, dengan meyakini bahwa peluang baik tetap tersedia bagi para siswa PAI untuk membangun dan mendapatkan makna moral serta spiritualitas Ramadan dan Idulfitri, kita semua perlu terlibat secara aktif untuk turut serta mendorong dan membina generasi milenial dalam konteks mewujudkan kerukunan umat beragama," kata Amrullah, Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, pada Jumat, 21 April 2023.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler