PR TASIKMALAYA - Indonesia khususnya daerah Cianjur, Jawa Barat, saat ini tengah dilanda duka.
Pasalnya pada 21 November 2022 kemarin, daerah Cianjur, Jawa Barat dilanda gempa bumi berkekuatan 5,6 mw.
Diketahui, gempa bumi yang terjadi sekira pukul 13.21 WIB itu berada di kedalam 10 km dari Kabupaten Cianjur.
Bahkan, gempa bumi di Cianjur itu dirasakan hingga ke Garut, Bandung, DKI Jakrata, Tangerang, dan Lampung.
Bencana gempa bumi nyatanya bisa membuat orang-orang panik, lantaran bahayanya yang mengintai.
Untuk itu, kita perlu tahu prosedur apa saja untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @indonesiabaik.id, berikut prosedur menyelamatkan diri saat gempa bumi:
Saat terjadi gempa bumi
Baca Juga: Tes IQ: Lihat Badak di Antara Gajah? si Cerdas Dapat Membedakannya dengan Cepat
1. Jangan panik
2. Mencari tempat aman untuk berlindung, misalnya di bawah meja
3. Lindungi kepala
Setelah terjadi gempa bumi
1. Segera keluar dengan tertib dan teratur
2. Mencari lapangan atau tempat yang terbuka
3. Segera matikan listrik dan kompor
4. Berikan pertolongan pertama pada korban yang luka, dan sebagainya
Baca Juga: Tes IQ: Lihat Kacamata di Atas Kasur? Cuma si Cerdas yang Mengenalinya Kurang dari 25 Detik
Ketika gempa bumi berpotensi tsunami
1. Mencari tahu kebenaran informasi
2. Lakukan evakuasi ke daerah aman tsunami
3. Ikuti jalur evakuasi setempat
Baca Juga: Tes IQ: Bisa Bedakan Seekor Kerbau? Hanya Orang Cerdas yang Dapat Mengenalinya dalam 17 Detik
4. Hindari jalan yang rentan, dan sebagainya
Sebagai informasi tambahan, BNPB merilis update data terbaru korban gempa bumi Cianjur per Minggu, 27 November 2022.
Per kemarin, total korban meninggal dunia bertambah menjadi 321 orang, 11 orang masih dinyatakan hilang.
Luka berat sebanyak 108 orang dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Nonton Reborn Rich Episode 6 Malam Ini Jam Berapa? Inilah Jadwal dan Link Nonton Dramanya
Ada 325 titik pengungsian yang tersebar di semua wilayah Cianjur, 183 di antaranya diisi lebih dari 25 orang.
Lalu, 142 titik pengungsian mandiri, dimana masyarakat setempat mendirikan tempat pengungsian yang diisi kurang dari 25 orang.***