Dapat Sorotan Media Asing, Masker 'Unik' Indonesia Jadi Bahan Humor dan Gaya di Tengah Wabah Corona

27 Juni 2020, 12:00 WIB
Seorang penjual menjual masker desain wajah di pasar tradisional untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), di Jakarta, Indonesia 23 Juni 2020.* // REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/

PR TASIKMALAYA - Masker menjadi hal yang penting di tengah pandemi Covid-19.

Apalagi hingga kini masih belum ada tanda-tanda bahwa Covid-19 global mereda dalam waktu dekat.

Masker bisa berperan sebagai pelindung namun juga bisa menjadi fashion untuk orang Indonesia dan Malaysia yang ingin menambah gaya serta humor pada kebutuhan dasar pakaian kesehatan.

Baca Juga: Karyawannya Tak Menjaga Kebersihan, Sebuah Pabrik Mie Ditutup Karena Sangat Kotor dan Banyak Tikus

Masker dipesan lebih dahulu di Indonesia, di mana para pelanggan memesan desain dengan wajah mereka sendiri yang dicetak pada bahan neoprene yang dapat digunakan kembali.

Beberapa desain meperlihatkan wajah tersenyum, atau bibir merah besar, seperti yang dibuat untuk Heni Kusmijati yang berusia 46 tahun.

"Ketika orang melihat kita, mereka sepertinya bertanya-tanya mengapa kita tersenyum dan tertawa," katanya.

Sebuah toko cetak di Jakarta menambahkan penjualan masker di layanannya setelah penjualannya merosot karena virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 50.000 orang Indonesia.

Baca Juga: Temukan Jejak Virus Corona di Sampel Limbah, Covid-19 Diklaim Ada Sejak Maret 2019 di Spanyol

Pelanggan memesan secara online dan mengunggah foto mereka.

Pembuatan masker ini membutuhkan waktu 30 menit dengan masing-masing biaya 50.000 rupiah.

Pendapatan ini yang bisa membuat bisnis Nicholas Septian Sugandi bertahan.

"Awalnya, kami skeptis. Tapi kemudian, permintaan melonjak, dan itu membantu kita memulihkan kerugian bisnis," ujar Nicholas.

Baca Juga: Putrinya Kerap Terlihat Murung, Seorang Ibu Menangis Laporkan Kelakukan Jahat Sang Suami

Ide-ide serupa di Asia Tenggara terus bermunculan seperti para artis Filipina yang kini tidak bekerja dan sekarang memproduksi masker horor.

Seorang ibu tunggal Thailand juga ikut merancang pelindung wajah dengan cetakan kartun dan karakter film.

Sementara di Malaysia populer dengan masker batik, di mana di sana mengenakan masker tidak wajib tetapi justru masker sering diminta oleh perusahaan bisnis.

Baca Juga: Bisa Picu Perang Dunia Ketiga, Korea Utara Ancam AS dengan Perang Senjata Nuklir

Desainer tekstil Malaysia Hafiz Drahman membuat masker yang terbuat dari katun lembut yang terdapat kantong opsional atau tambahan untuk menambahkan filter, dibuat dari stok kain yang didekorasi menggunakan lilin dan pewarna.

"Saya mulai melihat peluang baru dalam membuat masker wajah batik karena pada waktu itu, kami diperintahkan untuk memakai masker wajah untuk keselamatan pribadi," kata Hafiz di tokonya di kota Shah Alam.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Vietnam News

Tags

Terkini

Terpopuler