White Hacker Tak Heran Data Masyarakat Indonesia Berceceran di Dark Web Imbas Rendahnya Keamanan Siber

15 September 2022, 08:09 WIB
Gildas Deograt Lumy alias White Hacker /Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier/

PR TASIKMALAYA – Munculnya sosok Bjorka, tentu saja mengejutkan seluruh masyarakat Indonesia.

Bjorka secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya mengantongi 1.3 miliar data masyarakat Indonesia.

Tentu saja berita kebocoran data ini membuat semua pihak panik, tak terkecuali pemerintah Indonesia.

Baru-baru ini Gildas Deograt Lumy selaku Ketua Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (Formasi) yang dijuluki ‘White Hacker’ buka suara soal kebocoran data masyarakat Indonesia.

Baca Juga: White Hacker Bocorkan Fakta Mengejutkan soal Bjorka: Datanya Beli, yang Jual Komplain

Mengejutkan, berdasarkan keterangannya dia menyebutkan bahwa data masyarakat Indonesia ‘tercecer’ di dark web.

Awalnya White Hacker tersebut mengatakan bahwa Bjorka membeli data di dark web.

“Paling tidak untuk kasus yang 1.3 miliar data, dia juga beli dari yang lain, sudah (ditelusuri),” bebernya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com yang diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu, 14 September 2022.

Gildas kemudian membeberkan bagaimana bisnis model yang ada di dark web.

Baca Juga: Tes IQ: Buktikan Kecerdasan Anda! Pindahkan dan Hapus 1 Batang Korek Api

White Hacker itu menjelaskan, tidak mungkin peretas utama akan langsung menjual data yang telah dia bobol, yang mana sudah pasti ada pihak lainnya yang terlibat.

“Bukan peretasnya yang langsung menjual, jadi yang menemukan celah keamanan ada orang lain, yang mengeksploitasi orang lain, yang kemudian menggunakan akun mencuri orang lain, yang menjual orang lain, itu secara umum ekosistemnya seperti itu,” terangnya.

Gildas menambahkan, data-data masyarakat Indonesia bahkan ‘tercecer’ di dark web.

“Tapi kita nggak heran sih sebetulnya, data itu sudah berceceran di dark web,” ungkapnya.

Baca Juga: Seorang Warga Inggris Akui Jika Mendiang Ratu Elizabeth II Datang ke Mimpinya Selama 3 Kali

“Kenapa nggak heran? Berarti security cyber kita rendah banget?” tanya Deddy Corbuzier.

“Ya bisa dibilang begitu. Kalau misalnya ya skala 1-10, satu itu rendah 10 itu tinggi, ya kita 3 lah udah pake doa. Makanya bagus bangsa kita rajin-rajin berdoa,” kata White Hacker.

Penjelasan mengejutkan lainnya, White Hacker tersebut mengatakan bahwa tidak mungkin kita bisa menjaga kerahasiaan data pribadi.

Pasalnya, seluruh data pribadi sudah terekam di mana-mana seperti contoh sederhananya saat kita akan masuk ke suatu gedung dan KTP harus di scan sebagai persyaratan agar bisa memasuki gedung tersebut.

Baca Juga: 10 Juta Tiket Nonton One Piece Red Terjual di Jepang, Pecahkan Rekor Film Jujutsu Kaisen 0

Ditambah lagi saat ini layanan pemerintah seperti Peduli Lindungi, sudahlah pasti menyimpan data masyarakat Indonesia.

“Gimana NIK dijaga kerahasiaannya, ya tidaklah,” tegasnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: YouTube Deddy Corbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler