Bicara Pertumbuhan Ekonomi, Menko Airlangga: Pemerintah akan Terus Mengawasi Risiko Eksternal

30 April 2022, 15:01 WIB
Menko Airlangga menyebut S&P omemproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 5,1 persen pada 2022.* /Dok. Kemenko Perekonomian/

PR TASIKMALAYA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Menko Airlangga menyebut, Standard and Poor’s (S&P) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 5,1 persen pada 2022.

“Kita bersyukur setelah dua tahun akhirnya outlook Indonesia ditingkatkan menjadi stabil dari sebelumnya negatif oleh lembaga rating S&P," kata Menko Airlangga.

Menko Airlangga menyebut, hal tersebut menandakan kepercayaan investor masih kuat terhadap kredibilitas kebijakan pemerintah dan ketahanan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Tes Psikologi: Ada Kucing Bersembunyi, Dimana Dia Berada? Temukan dengan Mata Teliti Anda

Ia mengatakan, proyeksi tersebut didapatkan pasca pembukaan pembatasan ekonomi yang telah dilakukan oleh pemerintah.

Ketua Umum Partai Golkar tersebut juga mennyebut jika lembaga rating S&P menilai UU Cipta Kerja akan meningkatkan iklim bisnis dan investasi, serta pertumbuhan potensi ekonomi.

Ia juga menyebut jika pertumbuhan ekonomi Indoensia naik 3,7 persen pada 2021 dan kontraksi 2,1 persen pada 2020.

Hal itu disebutnya karena keberhasilan pemerintah dalam menangani Covid-19, giat vaksinasi, dan dampak varian omicron.

Baca Juga: Tes IQ: Buktikan Anda Jenius dan Pintar dengan Menemukan Kesalahan Fatal dari Gambar ini

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu juga menyoroti sektor ekspor yang mendapatkan manfaat dari peningkatan harga komoditas.

Nilai ekspor pada Maret 2022 tercatat mencapai 26,50 miliar dolar AS dan nilai ini meningkat signifikan sebesar 29,42 persen (mtm) atau sebesar 44,36 persen (yoy).

Neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2022 kembali mengalami surplus yang cukup besar yakni mencapai 4,53 miliar dolar AS.

Menurutnya, kegiatan ekspor mendorong penguatan transaksi berjalan, sehingga pendapatan lebih kuat dalam membantu pemerintah mengkonsolidasikan posisi fiscal.

Baca Juga: Tes IQ: Buktikan Kecerdasan Visual Anda dengan Menemukan Kesalahan Fatal Pasangan ini, Ada Lebih dari 1

Sementara itu, indikator konsusmsi juga menunjukkan optimisme, dilihat dari pejualan ritel yang terus tumbuh positif.

Pemulihan konsumsi ini akan mendorong industri untuk berproduksi, tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) yang stabil di level ekspansi (>50) sejak September 2021, serta pertumbuhan kredit perbankan yang terus naik di Februari 2022 sejalan dengan optimisme dunia usaha terhadap ekonomi Indonesia.

“Pemerintah akan terus mengawasi berbagai risiko eksternal, terutama konflik Rusia-Ukraina yang berdampak terhadap kenaikan harga dan inflasi dengan terus menjaga daya beli masyarakat,” tegas Menko Airlangga.

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler