Daryono BMKG Jelaskan Alasan Gempa di Selatan Banten Terasa Sampai DKI Jakarta

5 Februari 2022, 06:55 WIB
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan alasan gempa di Banten terasa samapai Jakarta.* /Pixabay/ Tumisu

PR TASIKMALAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, mengumumkan gempa yang terjadi di Provinsi Banten.

BMKG mengumumkan adanya gempa dengan kekuatan magnitudo 5.2 di Provinsi Banten pada Jumat, 4 Februari 2022.

BMKG menyebut, gempa yang terjadi di wilayah Pantai Selatan Lebak, Banten ini, dengan titik koordinat 7.48 LS - 105.92 BT dan kedalaman 10 Km.

BMKG menjelaskan, gempa di selatan Provinsi Banten juga dirasakan oleh warga DKI Jakarta, sampai Tangerang dan Parung Panjang.

Baca Juga: Sindir Spotify, Pangeran Harry dan Meghan Markle Diprediksi Bakal Jalani Kehidupan Sulit

Daryono selaku Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami menjelaskan mengapa gempa di selatan Banten bisa dirasakan sampai DKI Jakarta.

Gempa terjadi pada pukul 17:10 WIB berlokasi di laut pada jarak 63 Km arah Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 55 km.

Melalui akun Twitter pribadinya, Daryono menjelaskan mengenai gempa yang terjadi di selatan Banten.

Dirinya menjelaskan bahwa gempa yang terjadi di Banten merupakan gempa dangkal akibat deformasi batuan.

Baca Juga: Makam Vanessa Angel Akan Dipindahkan, Begini Kata Kuasa Hukum

"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia," ungkap Daryoko dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @DayronoBMKG.

Daryono juga menjelaskan, deformasi batuan pada kerak lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Banten, dengan mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal.

Gempa berkekuatan 5.2 magnitudo tersebut dirasakan di beberapa daerah seperti Palabuhanratu dalam skala intensitas IV MMI.

Sedangkan di Malingping, Bayah, Cihara, Panggarangan, Ciptagelar, Wanasalam, Sukabumi, Rangkasbitung, Cireunghas, Cikeusik dengan skala intensitas III MMI.

Baca Juga: Akibat Gangguan Pencernaan, Balita yang Kurang Gizi di Surabaya ini Butuh Bantuan

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan alasan gempa di Banten terasa samapai Jakarta. Tangkapan layar Twitter @DaryonoBMKG

Baca Juga: 15 Fakta Gempa Selatan Banten Magnitudo 5.2 yang Terjadi Jumat, 4 Februari 2022

Sementara itu di daerah Sawarna, Pangalengan, Jakarta, Tangerang, Parung Panjang dirasakan dengan skala Intensitas II MMI.

Gempa berkekuatan 5.2 magnitudo tersebut menjadi gempa kelima yang dirasakan oleh warga DKI Jakarta dalam lima tahun terakhir.

DKI Jakarta merasakan gempa pada 23 Januari 2018 (M6,1) 28 Juli 2019 (M4,9) 2 Agustus 2019 (M6,9) 14 Januari 2022 (M6,6) dan 4 Februari 2022 (M5,2).

Daryono pun menjelaskan mengenai alasan gempa yang terjadi bisa dirasakan oleh warga di DKI Jakarta.

Baca Juga: Blak-blakan soal NFT, Helmy Yahya Sebut Adanya Aturan Pemerintah dan Pembajakan, Ada Apa?

"Struktur tanah lunak dan tebal di Jakarta akan menciptakan resonansi dan mengamplifikasi atau memperkuat guncangan gempa," tuturnya.

Dirinya juga mengungkapkan mengenai gempa susulan yang terjadi setelah gempa berkekuatan 5.2 di selatan Banten.

"Hingga pukul 17.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi satu kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,0," ungkapnya.

Hasil pemodelan tsunami yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi di Provinsi Banten tidak berpotensi tsunami.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG

Tags

Terkini

Terpopuler