Zubairi Djoerban Sebut Indonesia Telah Masuk Gelombang 3 Covid-19

31 Januari 2022, 12:03 WIB
Zubairi Djoerban menyampaikan bahwa saat ini Indonesia telah memasuki gelombang tiga untuk penyebaran Covid-19. /Instagram/@profesorzubairi

PR TASIKMALAYA - Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban ungkap perkembangan Covid-19 di Indonesia.

Zubairi Djoerban menyampaikan bahwa saat ini Indonesia telah berhasil masuk gelombang tiga Covid-19.

Terkait gelombang tiga Covid-19 itu disampaikan Zubairi Djoerban melalui cuitan di akun Twitter-nya @ProfesorZubairi pada Senin, 31 Januari 2022.

"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga (Covid-19), ya kita telah "berhasil" memasukinya," cuitnya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Baca Juga: Edy Mulyadi Disebut Akan Penuhi Panggilan ke-2, Kuasa Hukum: Bawa Pakaian dan Peralatan Mandi

Ketua Satgas Covid-19 PB IDI itupun mengungkapkan sejumlah indikator kenapa Indonesia masuk gelombang tiga Covid-19.

Menurutnya hal itu karena salah satunya kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan setiap harinya.

"Kasus (Covid-19) naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster," ungkap Zubairi Djoerban.

Namun, ia yakin bahwa Indonesia bisa mengatasi keadaan masuknya indonesia ke gelombang tiga Covid-19 ini.

Baca Juga: Wiku Adisasmito: 63 Persen Kasus Positif Covid-19 Merupakan Transmisi Lokal

Dan karena itu, ia berharap agar masyarakat tidak panik akan kondisi Covid-19 di Indonesia ini.

"Tapi jangan panik. Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini terus alami peningkatan setiap harinya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesahatan per 30 Januari 2022, kasus Covid-19 mengalami penambahan hingga 12.422 kasus.

Baca Juga: Zubairi Djoerban: Jangan Remehkan Omicron Meski Gejalanya Ringan

Sehingga total kasus aktif Covid-19 hingga kemarin di Indonesia telah mencapai 61.718 kasus.

Sedangkan untuk jumlah yang sembuh dari Covid-19 mengalami penambahan sebanyak 3.241 orang dan yang meninggal sebanyak 18 orang.

Adapun salah satu penyebab terjadinya peningkatan itu, diprediksi karena penukaran Covid-19 varian Omicron.

Cuitan Zubairi Djoerban. Tangkapan layar Twitter/@ProfesorZubairi

Di mana Covid-19 varian Omicron dianggap varian yang paling cepat menular daripada varian yang sebelumnya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi

Tags

Terkini

Terpopuler