PR TASIKMALAYA - Haris Pertama buka suara perihal laporannya kepada Polri soal cuitan Ferdinand Hutahaean.
Hal itu disampaikan Haris Pertama kepada Hersubeno Arief saat di wawancara mengenai laporan soal Ferdinand Hutahaean.
Hersubeno Arief menanyakan pada Haris Pertama mengenai apa yang membuatnya yakin bahwa Ferdinand akan bisa di penjara.
Karena menurutnya, Haris Pertama sudah berkali-kali melapor meskipun yang dilaporkan bukan Ferdinand dan prosesnya tidak berjalan.
Baca Juga: Menyerah Mencari Pasangan Manusia, Seorang Pria Asal Australia Memilih untuk Menikahi Robot
Kemudian Ketua Umum DPP KNPI tersebut menyampaikan bahwa dirinya melihat cuitan tersebut sangat fatal.
"Saya melihat ini sangat fatal tapi kalau hari ini diperlakukan hal yang sama," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah YouTube Hersubeno Point pada Kamis 6 Januari 2022.
Dia juga meyakinkan jika hal ini tidak diproses dengan benar maka dirinya siap menggerakan pemuda dan masyarakat.
"Saya yakinkan saya akan menggerakan pemuda Indonesia dan masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Pembunuhan ART oleh Finalis MasterChef Malaysia, Kronologi hingga Hasil Otopsi
Namun hingga saat ini dirinya merasa yakin bahwa Polri bisa menegakan keadilan dalam hal ini.
"Tapi sekali lagi sampai detik ini saya sebagai ketua umum DPP KNPI masih sangat yakin Polisi bisa menegakan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia," ucapnya.
Dia juga berpesan jangan sampai menghilangkan keyakinannya kepada institusi Kepolisian.
"Jadi jangan hilangkan keyakinan saya dan pemuda-pemuda Indonesia yang berhimpun di KNPI terhadap institusi Kepolisian," sambungnya.
Baca Juga: Boneka Arwah Jadi Tren di Indonesia, Tokoh Muhammadiyah: Mengangkat Anak ...
Dirinya juga mengatakan yakin Polri akan menjalankan tugasnya dengan seadil-adilnya.
Ketika ditanya apakah ada upaya lain, Haris Pertama menyampaikan melihat laporannya bagaimana, kalau tidak ada maka akan menggalang kekuatan.
"Berikan contoh yang baik bagi penerus bangsa bahwa hukum itu bisa tegak dan bisa adil," ujar Haris Pertama.***