PR TASIKMALAYA - Anggota DPR Dedi Mulyadi sidak secara langsung ke salah satu pasar yang memiliki masalah.
Dedi Mulyadi melihat tumpukan sampah yang telah lama tak diangkut hingga menimbulkan bau busuk yang tercium dan menempel ke barang dagangan yang dijual.
Tampak Dedi Mulyadi meradang lantaran kepala pasar pun belum hadir di jam operasionalnya.
Baca Juga: Tak Kuasa Menahan Tangis, Ayah Vanessa Angel Tak Sangka Anaknya Lakukan Kebaikan Ini
Teguran pun langsung diterima oleh kepala pasar yang baru datang setelah sampah tersebut diangkut dan dibereskan oleh Dedi Mulyadi.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang dibagikan pada 10 November 2021. Dedi Mulyadi pun menegur kepala pasar yang tampak gemetar.
"Dikerjakan gimana, sampahnya kayak gini. Harus cari solusi, enggak bisa ngandelin jadi terus mengandalkan. Kan harus diberesin," ujarnya yang sudah diartikan ke dalam Bahasa Indonesia.
Baca Juga: 7 Penyebab Mendengkur Saat Tidur, dari Hidung Tersumbat hingga Obesitas
"Itu sampai ada belatung, rumput tinggi enggak ada yang bersihin," sambungnya.
Kepala pasar tersebut hanya bisa diam dan sesekali menjawab pertanyaan dari Dedi Mulyadi.
Kepala pasar yang belum diketahui namanya tersebut mengaku jika dirinya memiliki 16 karyawan yang berfungsi membantu jalannya pasar.
Baca Juga: Adam Deni Akan Bongkar Bukti Dugaan Uang Gala Disalahgunakan oleh ‘Bocil’ untuk Mabuk: Nanti…
"Ya 16 mah banyak atuh, kalau setiap orang difungsikan sudah beres, masa pasar, belatung di dekat dagangan," katanya.
Tak hanya masalah sampah, namun Dedi Mulyadi kesal lantaran kepala pasar tersebut datang tak di waktu operasional pasar berjalan.
"Pasar itu enggak bisa masuk kantornya masuk setengah 8, geser jamnya, Karena pasar itu subuh, bangunnya subuh. Jam 5 ngantornya, selesai pasar jam berapa," ujarnya.
Baca Juga: Para Pemain Ini Bisa Mendapatkan Keuntungan dari Kedatangan Xavi Hernandez di Barcelona
Dedi Mulyadi menerangkan jika jam kerja kepala pasar bisa disesuaikan dengan sepinya pasar tersebut.
"Kalau selesai pasar jam 10, ngantor pemerintahnya sampai jam 10. Kesananya bisa pulang," ujarnya.
"Sesuaikan dengan unit pelayanan, jadi kan kalau pasar melayani, beda dengan kantor pemerintah yang buka jam 8, terus selesai jam setengah 4. Kan berbeda," sambungnya.
Baca Juga: 6 Berkas yang yang Harus Dipersiapkan Jika Lulus PPPK Guru, Cek Kelengkapannya
Tampak kepala pasar tersebut hanya bisa tunduk dan menangis atas teguran yang diberikan oleh Dedi Mulyadi.
Pada akhirnya, Dedi Mulyadi pun membereskan sampah di lingkungan pasar tersebut dengan menyewa beberapa mobil kecil untuk mengangkut sampah.
"Sudah saya sewa ini, ibu cari siapa yang disewakan. Satu bulan disewa," pungkasnya.***