Pandemi Covid-19 Masih Jadi Perhatian, Jokowi: Kita Gunakan Sumber Daya Ilmiah dan Pandangan Ahli

17 Agustus 2021, 12:45 WIB
Presiden Jokowi ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahuna MPR, bahas mengenai pandemi Covid-19. /Tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA – Sidang Tahunan MPR 2021 selesai digelar pada Senin, 16 Agustus 2021. Presiden Jokowi menyampaikan hal penting terkait pandemi Covid-19 di Indonesia dalam pidato kenegaraan.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa bidang sosial dan ekonomi menjadi prioritas utama pemerintah untuk dipulihkan kembali saat ini.

Hal tersebut terkait dengan pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia. Presiden Jokowi menegaskan bahwa produktivitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus ditingkatkan.

Baca Juga: Ini Momen Haru Dirinya Temukan Sesuatu di Ponsel Mendiang Ibunda Irwansyah, Zaskia Sungkar: MasyaAllah …

Di samping SDM, Jokowi juga ingin pembangunan infrastruktur terus ditingkatkan. Infrastruktur ini mencakup bidang digital, energi, dan pangan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan utas di akun Twitter Kantor Staf Presiden pada Senin, 16 Agustus 2021 berikut ini pidato kenegaraan yang disampaikan Jokowi terkait program utama pemulihan sosial dan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Pemulihan sosial-ekonomi akan terus dimantapkan sebagai penguatan fondasi untuk mendukung pelaksanaan reformasi struktural lebih optimal. Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” katanya.

Baca Juga: Celetukan Gambar 'Kotor' di Wajah Lesti Kejora Saat Bridal Shower, Melody Laksani: Citranya Harus Tetap Bagus!

“Reformasi struktural merupakan hal yang sangat fundamental untuk pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi. Karena Indonesia bukan hanya harus tumbuh, tapi tumbuh dengan cepat dan berkelanjutan,” ucap Jokowi.

Jokowi juga ingin agar jaringan nirkabel dan produksi merata sampai ke pelosok daerah di Indonesia.

Untuk itu, produktivitas harus ditingkatkan. Produktivitas akan bisa meningkat bila kualitas SDM juga membaik. Diperkuat oleh konektivitas yang semakin merata,” ujarnya.

Baca Juga: Tak Mau Pacaran hingga Memutuskan Cepat Menikah dengan Alvin Faiz, Henny Rahman: Aku Bukan Gadis Lagi

Pembangunan infrastruktur yang dipercepat. Termasuk infrastruktur digital, energi dan pangan untuk mendorong industrialisasi. Serta dukungan ekosistem hukum dan birokrasi yang kondusif bagi dunia usaha,” tutur Jokowi berharap.

Kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi sendiri bersandar pada kondisi di lapangan saat ini terkait pandemi Covid-19.

Dengan berpijak pada kebijakan reformasi struktural serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia, asumsi indikator ekonomi makro yang kami pergunakan di tahun 2022 adalah sebagai berikut,” ujarnya.

Baca Juga: Ungkap Alasan di Balik Perceraiannya dengan Zikri Daulay, Henny Rahman: Aku Punya Bukti yang Kuat

Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0-5,5 persen. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen. Namun harus tetap waspada karena perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis,” ucap Jokowi.

Jokowi menekankan bahwa kebijakan yang diambil akan terus diambil dari para ahli dan hasil riset ilmiah mumpuni.

Kita akan menggunakan seluruh sumber daya berbasis analisis ilmiah dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan Covid-19, dengan demikian pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga, terus dipercepat dan diperkuat,” katanya.

Baca Juga: Dituding Dekati Henny Rahman saat Masih Berstatus Suami Larissa Chou, Alvin Faiz: Naudzubillah

Tingkat pertumbuhan ekonomi ini, juga menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural,” ucap Jokowi memaparkan.

Namun, dirinya tetap mewanti-wanti agar tidak terlena dalam situasi saat ini. Ketidakpastian global dan domestik masih menyertai di masa pandemi Covid-19.

Namun, kewaspadaan tetap diperlukan, mengingat ketidakpastian global dan domestic dapat menyumbang risiko bagi pertumbuhan ekonomi ke depan,” ujar Jokowi.

Inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen, menggambarkan kenaikan sisi permintaan, baik karena pemulihan ekonomi maupun perbaikan daya beli masyarakat,” tuturnya memungkas.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler