PR TASIKMALAYA - Sekretaris Kabinet Indonesia Pramono Anung mengakui sulitnya menahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bepergian ke luar kota.
Pramono Anung juga menuturkan bagaimana ia berupaya menahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak pergi ke luar kota.
Menurut Pramono Anung, Presiden Jokowi sangat memikirkan masyarakat terutama saat kasus Covid-19 tengah melonjak.
Baca Juga: Ditanya Soal Perasaannya Saat Aurel Hermansyah Keguguran, Atta Halilintar: Sedih Lah Soalnya…
Pramono Anung membeberkan hal ini saat melakukan panggilan telepon dengan Najwa Shihab dalam video "Di Balik Layar Mata Najwa".
Video tersebut diunggah pada Jumat, 23 Juli 2021, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.
Hal ini terungkap saat presenter Najwa Shihab menanyakan apakah Presiden Jokowi telah kembali melakukan kunjungan ke luar kota.
Pramono Anung menjelaskan sebenarnya Presiden Jokowi sudah berkeinginan untuk bepergian.
Namun ia ditahan oleh Pramono Anung mengingat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya.
"Beliau ini kan nggak bisa terlalu lama ada di istana saja," terangnya.
Bahkan baru-baru ini, Presiden Jokowi berkeinginan untuk melakukan pemeriksaan ke Badan Urusan Logistik (Bulog).
Padahal di malam sebelumnya tidak ada pemberitahuan sama sekali mengenai rencana kunjungan tersebut.
"Baru muncul pagi-pagi jam 7 beliau pengen ke Bulog, jadi dirut Bulog gelagapan," katanya.
Pramono Anung pun berusaha untuk mencegah Presiden Jokowi agar tidak pergi karena situasi pandemi Covid-19.
"Tapi ya beliau enggak bisa ditahan. Kalau kepingin juga ya pergi aja," tandasnya.
Meskipun demikian, Pramono Anung mengakui bahwa ia kagum terhadap kinerja Presiden Jokowi.
Baca Juga: Deddy Corbuzier: Obesitas Berisiko 7 Kali Lipat Terpapar Covid-19 dan Komorbid Sebabkan Kematian
Ini karena Presiden Jokowi sangat memikirkan rakyatnya hingga seringkali menelepon Pramono Anung di tengah malam.
Selain itu menurutnya Presiden Jokowi pun senantiasa berharap agar esok hari kasus Covid-19 tidak kembali bertambah.***