Fadli Zon Kritik Uni Eropa Terkait Minyak Kelapa Sawit: Memperburuk Kehidupan Petani Komoditas

23 Juni 2021, 16:55 WIB
Fadli Zon mengkritik Uni Eropa terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit karena dinilai memperbutuk kehidupan petani komoditas.* /Twitter @fadlizon

PR TASIKMALAYA – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI), Fadli Zon mengkritik Uni Eropa terkait kebijakan minyak kelapa sawit.

Fadli Zon mewakili DPR RI, menjadi pembicara dalam pertemuan daring antara Parlemen Eropa sebagai wakil Uni Eropa bersama Parlemen Negara ASEAN membahas kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Pertemuan daring Fadli Zon tersebut membahas kebijakan Uni Eropa terkait ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia.

Baca Juga: Usai Sekumpulan Sasaeng Fans Ketahuan Serang Dorm, THE BOYZ Minta Fans untuk Hargai Privasi Mereka

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari utas postingan akun Twitter Fadli Zon pada Selasa, 22 Juni 2021, pertemuan daring membahas minyak kelapa sawit terjadi pada hari Selasa kemarin.

“Fadli Zon menjadi pembicara di Sesi Panel pertama bersama Bernd Lange, Ketua Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa,” katanya.

“Memasuki usia hubungan diplomatik yang ke-44 tahun antara Uni Eropa dan ASEAN, Fadli Zon mengajak Parlemen Eropa untuk dapat lebih aktif melakukan dialog.

Baca Juga: Ditodong Pertanyaan Uang Bulanan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Sebut Hal Tak Terduga pada Maharani Kemala

"Khususnya terkait isu-isu yang masih menjadi hambatan dalam perdagangan, seperti isu kelapa sawit,” ujarnya.

Uni Eropa menilai, minyak kelapa sawit tidak aman dan dikategorikan memiliki resiko tinggi dalam penggunaannya.

“Kelapa sawit seringkali mendapatkan penilaian yang cenderung tidak adil jika dibandingkan dengan minyak nabati lainnya,” tuturnya.

Baca Juga: Berseteru dengan Uya Kuya Bahas Harta, Denise Chariesta Ternyata Pernah Jualan di Tanah Abang untuk Bisa Hidup

Fadli Zon mengkritik Uni Eropa terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit karena dinilai memperbutuk kehidupan petani komoditas.* Tangkapan layar Twitter @fadlizon

Baca Juga: Dikenal Sombong, Benarkah Denise Chariesta Tak Lulus SMA dan Harus Jualan di Tanah Abang Demi Sambung Hidup?

“Kelapa sawit dikategorikan sebagai High Risk ILUC (Indirect Land Used Change) oleh Uni Eropa,” ucapnya.

Fadli Zon menegaskan. Uni Eropa tidak boleh diskriminatif terhadap minyak kelapa sawit yang berasal dari Indonesia.

“Padahal, tingkat produktivitasnya lebih tinggi ketimbang minyak nabati lain yang lebih menghabiskan banyak lahan ketimbang kelapa sawit. Uni Eropa dan Parlemen Eropa tak boleh diskriminatif soal minyak sawit dari Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga: Sering Dijodoh-jodohkan Penggemar, Alshad Ahmad Justru Akui Memiliki Kesamaan dengan Ria Ricis

“Diskriminasi terhadap produk pertanian tak akan membantu negara berkembang, malah makin memperburuk kehidupan para petani yang tergantung pada komoditas itu,” kata Fadli Zon.

Fadli Zon menekankan pentingnya hubungan bilateral antara Uni Eropa dan ASEAN khususnya Indonesia untuk jangka waktu panjang ke depannya.

“Terkait pendekatan bilateral dan kemungkinan pengaktifan kembali negosiasi perdagangan regional antara Uni Eropa dengan ASEAN yang sempat ditunda untuk memberikan kesempatan bagi negosiasi bilateral,” ucapnya.

Baca Juga: Sang Suami Juga Alami Batu Ginjal, Ashanty Ungkap Kondisi Anang Hermansyah: Pipisnya Kayak Berdarah ...

“Peningkatan status hubungan diplomatik antara kedua entitas dari dialog menjadi partner strategis diharapkan juga dapat membuka kesempatan bagi peluang kerjasama di bidang-bidang baru seperti pengembangan energi terbarukan,” kata Fadli Zon menutup.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @fadlizon

Tags

Terkini

Terpopuler