Ketua Umum PP Muhammadiyah: Islam Agama Damai dan Diterima Masyarakat Indonesia

1 Mei 2021, 04:00 WIB
Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si./dok.istimewa /

PR TASIKMALAYA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan bahwa organisasinya akan melaju pesat jika rajin mengamalkan ajaran pendirinya, Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Salah satunya, nilai kemanusiaan universal yang harus terus dijaga dan dihidupkan di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia.

“Warga Muhammadiyah mestinya justru jadi penyiram, menjadi pemadam kebakaran dalam hidup kebersamaan.“ tuturnya pada Kamis, 29 April 2021 dalam Pengajian Semarak Ramadhan 1442 Hijriah di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).

Baca Juga: Jadwal Tayang Berubah! Berikut Link Live Streaming Ikatan Cinta 30 April 2021: Ricky Minta 'Malam' Elsa Lagi

Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari laman Muhammadiyah pada Jumat, 30 April 2021, melirik pada konsep homo sapiens yang mengandalkan kerja sama, manusia sudah sepatutnya terus berkolaborasi di tengah kehidupan.

Nafsu harus bisa dikendalikan, harus bisa saling menghargai, dan jangan memberikan justifikasi yang negatif mengarah pada disintegrasi bangsa.

“Padahal Kadrun (kadal gurun) itu tidak ikut milih waktu pemilu, tapi kok malah kita bawa-bawa, kasihankan. Termasuk cebong, kampret gitu kan. Mestinya sudahlah yang kaya gitu kita tidak usah terlibat,“ ujar Haedar Nashir.

Baca Juga: Fantastis! Ternyata Segini Mahar yang Diberikan Ustaz Abdul Somad untuk Fatimah

Haedar Nashir mengajak semua pihak untuk bisa mengendalikan hawa nafsu dalam segala bidang kehidupan.

“Kalau banyak orang menentang (dakwah) kita, itu bisa jadi bukan karena isi yang kita bawa, soal pesan yang kita bawa, tapi cara yang kita pakai.“ katanya lagi.

Menurut Haedar Nashir, amar maruf nahi mungkar tidak hanya bisa ditunjukkan dengan dakwah yang ‘memukul’, namun, bisa juga ditunjukkan dengan dakwah yang ‘merangkul’.

Baca Juga: Ngaku Deg-degan Jadi Istri Aldi Taher, Salsabillih: Dia yang Dibully Pasti Aku Juga

“Wawasan Kiai Dahlan sampai itu wawasan yang luas, membangun umat, membangun bangsa, membangun negara dengan pikiran-pikiran maju tapi juga korektif. Ada kritik, ada nahyu munkar tetapi dengan ilmu dengan cara dakwah memberikan alternative, memberikan solusi, itulah Muhammadiyah,” ucap Haedar Nashir.

“Islam menjadi agama damai dan diterima oleh masyarakat Indonesia sehingga menjadi agama mayoritas di negeri ini tapi kita terjajah,” ujar Haedar Nashir.

“Lalu banyak penyakit dalam kehidupan, lalu kita tertinggal secara ekonomi, alam pikiran, lalu Kiai Ahmad Dahlan hadir untuk tajdid, memperbaiki, mengembalikan, menghidupkan Islam,” tuturnya.

Baca Juga: Setelah Dituduh Terlibat Kekerasan di Sekolah, Park Hye-soo Akan Tampil dalam Film Baru

Secara historis, Haedar menjabarkan gerakan sosial yang dimulai KH Ahmad Dahlan berdasarkan kepada Al Quran Surat Al-Ma’un.

“Beratus-ratus tahun umat Islam hapal Al-M’un tapi tidak diamalkan, lalu Kiai Ahmad Dahlan (dengan Al-Ma’un) melahirkan gerakan sosial, lahirlah rumah sakit, panti asuhan, dan lain-lain,” ujar Haedar.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler