PR TASIKMALAYA – Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah kembali menyoroti soal impor di Indonesia.
Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa mimpinya adalah menghentikan kebiasaan Indonesia untuk mengimpor sejumlah kebutuhan masyarakat.
Terutama, menurut Fahri Hamzah adalah impor terkait barang elektronik atau teknologi penunjang kebutuhan lainnya seperti handphone dan senjata.
Baca Juga: Mudik Dilarang Tapi Wisata Dibolehkan, Fadli Zon: Akan Ada Jenis Wisata Baru, Wisata Mudik
Namun, saat ini Fahri Hamzah menilai impor barang tersebut belum bisa dihentikan.
Terkait impor itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter @Fahrihamzah miliknya pada Kamis, 8 April 2021.
“Tapi, mimpi kami di dalam negeri ini kan sebenarnya menghentikan impor,” tulis Fahri Hamzah seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
“Inginnya jangan lagi impor HP, TV, laptop, senjata, pesawat, mobil, teknologi, dan lain-lain, tapi belum bisa,” sambungnya.
Ia pun tidak terlalu mempermasalahkan negara belum bisa menghentikan impor barang-barang tersebut.
Tetapi, politisi Partai Gelora itu menilai kalau negara mestinya tidak impor kebutuhan pokok seperti beras dan garam.
Oleh karena itu, menurutnya impor kebutuhan pokok tersebut hanya membuat malu saja.
“Tapi jangan impor beras, garam, dan kedelai dong. Bikin malu saja,” ungkap Fahri Hamzah.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Perempat Final Liga Eropa: Arsenal Ditahan Imbang Slavia Praha
Diketahui sebelumnya, terkait impor beras, garam, dan juga kedelai sempat menjadi perbincangan khalayak publik.
Terutama impor beras, banyak kalangan dimulai dari tokoh publik hingga petani turut memprotes kebijakan Kementerian Perdagangan yang akan melakukan impor beras.
Pasalnya, kebijakan rencana impor beras tersebut dilakukan disaat petani dalam masa panen raya, sehingga dianggap tidak menghargai para petani.
Baca Juga: Geram dengan Pemerintah yang Kerap Kali Impor Bahan Pangan, Fahri Hamzah: Bikin Malu Saja!
Selain itu, rencana impor beras itu tidak sesuai dengan cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menciptakan kedaulatan pangan di Indonesia.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi mengumumkan menunda terlebih dahulu rencana impor beras tersebut hingga Juni 2021.
Namun, itu masih menyisakan pertanyaan apakah setelah Juni pemerintah akan benar-benar impor beras.
Sedangkan pada Juni-Juli 2021 mendatang, petani sudah memasuki kembali masa panen raya.***