Hasil KLB Ditolak, Andi Mallarangeng Sarankan Moeldoko Ucapkan Hal Ini: 'Ya Saya Ditipu Orang-orang Ini'

5 April 2021, 12:00 WIB
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng berikan tiga opsi kepada Moeldoko usai hasil KLB Deli Serdang ditolak.* /Instagram.com/@andi_a_mallarangeng

PR TASIKMALAYA- Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng, memberikan sejumlah pilihan terhadap Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko setelah hasil Kongres Luar Biasa (KLB) ditolak pemerintah.

Opsi terkait KLB yang diberikan kepada Moeldoko itu disampaikan Andi Mallarangeng melalui unggahan video di kanal YouTube pribadinya pada Minggu, 4 April 2021.

Lebih lanjut, dari sejumlah opsi yang diberikan oleh Andi Mallarangeng perihal KLB, ia menyarankan Moeldoko untuk tidak mengambil opsi ketiga yang diberikannya.

Baca Juga: Sebut Kubu KLB Harus Minta Maaf ke Jokowi dan Publik, AHY: Mereka Pertontonkan Politik yang Tak Berkeadaban

Seperti diketahui, pengesahan hasil KLB Demokrat yang berlangsung di Deli Serdang pada Jumat, 5 Maret 2021 lalu itu secara resmi ditolak oleh pemerintah setelah sejumlah berkas penting KLB tidak terpenuhi.

Dengan ditolaknya hasil KLB tersebut, menandakan bahwa usaha Moeldoko untuk menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat pun tidak berhasil.

Hal itu, sebagaimana diberitakan Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Hasil KLB Deli Serdang Ditolak Kemenkumham, Andi Malarangeng Berikan 3 Opsi untuk Moeldoko", melalui unggahan di kanal YouTube miliknya, Andi Mallarangeng pun memberikan tiga pilihan kepada Moeldoko.

Baca Juga: Kecewa Pernikahan Atta-Aurel Dimuat di Laman Kemensetneg, dr. Tirta: Seolah-olah Ini Kegiatan Negara

"Opsi ketiga hasilnya juga pasti tidak akan berhasil," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Andi Mallarangeng Channel, Minggu, 4 April 2021.

Andi Mallarangeng memberikan tiga opsi kepada Moeldoko. Opsi kesatu adalah kepala KSP itu harus mundur dari KLB Deli Serdang.

"Moeldoko dengan ini mengatakan bahwa dia mundur dari KLB Deli Serdang," ucapnya.

Baca Juga: TERBARU! Kode Redeem Genshin Impact April 2021, Segera Klaim!

Menurutnya, Moeldoko terhasut oleh para kader dan mantan kader Partai Demokrat yang meyakinkannya bahwa KLB tersebut akan berhasil.

Sebagai alasannya, Andi Mallarangeng menyarankan Moeldoko untuk mengucapkan hal ini, "Ya saya ditipu oleh orang-orang ini."

Karena, sambung Andi, Moeldoko pasti didekati oleh kader dan eks kader Demokrat yang meyakinkan dia bahwa seluruh Indonesia akan mendukung mantan Panglima TNI tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pemerintah Terbitkan Keputusan Presiden Tentang Penetapan Kedaruratan Keuangan Negara?

"Kenyataannya kan ternyata tidak, jadi Moeldoko bisa saja mengeklaim dirinya ditipu oleh orang-orang ini," ujar Andi Mallarangeng.

"90 persen dari pengurus DPD dan DPC, ketua-ketuanya itu berada dan loyal pada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. Itu bisa jadi alasan, exit strategy bagi Moeldoko untuk mengundurkan diri dari KLB abal-abal itu," sambungnya.

Kemudian, opsi kedua, ungkap Andi Mallarangeng, Moeldoko bisa membuat partai baru dengan modalnya, yakni pendukung-pendukungnya yang ada di KLB Deli Serdang kemarin.

Baca Juga: TERBATAS! Kode Redeem Free Fire 5 April 2021, Klaim Sebelum Kehabisan Kuota

"Katanya sudah bikin struktur partai dan sebagainya, ya itu modal untuk membuat partai baru," ucapnya.

Jika hal tersebut dilakukan, dirinya yakin pasti tidak ada kegaduhan dan keributan lagi ke depannya.

Lalu yang terakhir, yakni opsi ketiga, sambung Andi Mallarangeng adalah menuntut ke pengadilan terkait penolakan Kemenkumham.

Baca Juga: Simak Tips Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19

Dirinya mengungkapkan, kalau opsi ketiga ini yang Moeldoko pilih, maka sebagai orang yang menamakan dirinya Ketua Umum Partai Demokrat KLB Deli Serdang, Moeldoko harus menuntut kepada Menkumham Yasonna Laoly.

"Menuntut kepada Menkumham dengan tanda tangan Moeldoko, nah jangan lupa Moeldoko ini masih tetap sebagai kepala KSP sehingga akan menjadi lucu karena dia akan menuntut koleganya dalam pemerintahan yaitu Yasonna Laoly sebagai Menkumham," tuturnya.

Ini menjadi lucu menurutnya, karena Moeldoko akan menuntut koleganya dalam satu kabinet.

Baca Juga: Kabar Gembira! Dapatkan BLT UMKM atau BPUM 2021, Berikut Cara dan Syaratnya

"Jadi ini kira-kira apa kata dunia lah," ucapnya.

Sekali lagi, sambung Andi Mallarangeng, opsi kesatu mengundurkan diri dari KLB Deli Serdang sudah pasti menurutnya aman dan damai begitu juga dengan opsi kedua.

Namun jika opsi ketiga yang diambil, dirinya yakin kekisruhan Demokrat akan tetap terus berlanjut ke depannya untuk waktu yang tidak sebentar.

Baca Juga: Tetap Diberikan Saat Ramadhan, MUI: Vaksinasi Covid-19 Tidak Membatalkan Puasa

"Opsi tiga masih akan terus berlanjut berarti di pengadilan. Maka yang akan dilihat juga adalah kelengkapan syarat-syarat administrasi tersebut," ujar Andi Mallarangeng.

"Hasilnya juga pasti tidak akan berhasil karena itu ini hanya buang-buang waktu, buang-buang energi dan membuat kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu di negeri ini," sambungnya.

Maka dari itu, Andi Mallarangeng menyarankan Moeldoko untuk mengambil opsi kesatu dan kedua demi kebaikan bersama.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pemerintah Terbitkan Keputusan Presiden Tentang Penetapan Kedaruratan Keuangan Negara?

"Saran saya yang terbaik mudah-mudahan beliau mau mendengar, adalah opsi satu atau opsi dua dan itu pasti aman dan damai. Kita bisa melanjutkan kehidupan kita masing-masing," tutup Andi Mallarangeng.***(Ghiffary Zaka/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler