Kerumunan Sambut Jokowi di NTT, Pakar Hukum Pidana: Tidak Bisa Menjadi Dalih Bebaskan Rizieq Shihab

27 Februari 2021, 09:40 WIB
Potret kerumunan saat menyambut kedatangan Jokowi ke Maumere, NTT. /Twitter @BennyHarmanID

PR TASIKMALAYA - Kerumunan warga menyambut Presiden Jokowi di NTT menurut pakar hukum pidana Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji  tidak bisa dijadikan dalih  untuk membebaskan Rizieq Shihab dari hukum.

Menurut penilaian Pakar Hukum Pidana Indriyanto Seno Adji kejadian kerumunan Presiden Jokowi dan kerumunan Rizieq Shihab itu berbeda.

Pakar Hukum Pidana Indriyanto Seno Adji menyampaikan bahwa kerumunan Presiden Jokowi terjadi tanpa unsur kesengajaan dan spontan sehingga tidak memiliki basis elementer peristiwa pidana.

Baca Juga: Breaking News: Ditangkap KPK Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Karena Kasus Korupsi

Maka dari itu, menurut Indriyanto Seno Adji, Polisi menolak laporan terkait laporan tersebut.
 
Menurutnya permintaan pembebasan Rizieq Shihab tidak akan bisa dilakukan karena penahanan tersebut ada basis elementernya.

"Permintaan pembebasan tersebut jelas tidak beralasan karena penahanan RS (Rizieq Shihab) justru ada basis elementer," tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara News pada Sabtu 27 Februari 2021.

Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Partai Demokrat Pecat 6 Orang Penghianat

Menurutnya, kerumunan Rizieq Shihab terdapat niat pelanggaran hukum atau regulasi yang berlaku.

"Niat yang kuat untuk melakukan pelanggaran atas larangan dalam regulasi, yaitu tindak pidana. Memang ada niat melakukan pelanggaran hukum atas larangan normanya," katanya.

Sementara menurutnya terkait kerumunan saat kedatangan Jokowi tidak perlu menjadi polemik karena tidak menciptakan stigma pelanggaran hukum.

Baca Juga: Sebut SBY, AHY dan JK Rebutan Viral, Teddy Gusnaidi: Kalian Ada Masalah Apa Sih?

Seperti dikutip dari Antara News pada Sabtu 27 Februari 2021 Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan mengenai video yang beredar di media sosial.

Menurutnya video tersebut merupakan video ketika di Maumere NTT di mana warga sangat antusias menyambut Presiden.

"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan, sehingga membuat iring-iringan berhenti," ungkap Bey.

Baca Juga: Sindir Fadli Zon Terkait Kasus Pornografi, Dewi Tanjung: Nyai Punya Link, Kau Mau Lihat Tidak?

Menurutnya, ketika Presiden Jokowi melihat antusias warga dirinya langsung membuka "rooftop" mobil untuk melambaikan tangan dan memberikan souvenir secara spontanitas.

"Itu spontanitas Presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, 'suvenirnya' itu buku, kaos, dan masker. Intinya Presiden tetap mengingatkan warga tetap menaati protokol kesehatan," kata Bey. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler