FPI Dinilai Sering Berbuat Gaduh, Nasdem: Dakwah dengan Cara Santun akan Lebih Diterima Masyarakat

30 Desember 2020, 22:00 WIB
Proses pembubaran dan penurunan atribut FPI. //Antara

PR TASIKMALAYA – Irma Chaniago selaku politikus yang berasal dari Partai Nasdem, mengimbau kepada masyarakat yang pernah bergabung di Front Pembela Islam (FPI), untuk menebarkan kebaikan tanpa membuat gaduh ketika berdakwah.

“Dakwah dengan cara-cara santun akan lebih diterima masyarakat,” ujarnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Menurut Irma, dibubarkannya FPI merupakan momentum yang ditunggu masyarakat. Pasalnya, masyarakat telah menantikan kehidupan yang damai.

Baca Juga: Setelah Resmi Bubarkan FPI, Mahfud MD Sebut Isu Kriminalisasi Ulama Menyesatkan

“Sikap tegas pemerintah ini sudah lama ditunggu rakyat Indonesia yang cinta damai dan berprinsip NKRI,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ace hasan Syadzili, yang merupakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR. Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah kepada FPI, memiliki dasar hukum yang kuat.

Ace menambahkan, bahwasannya masyarakat Indonesia mengetahui bagaimana sepak terjang FPI di Indonesia ini, sehingga pantas mendapat larangan melakukan aktivitas organisasi.

“Kita semua sudah tahu rekam jejak FPI selama ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Dukung Tindakan Pemerintah Bubarkan FPI, Ferdinand Hutahaean Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Pasal 59 Ayat (3) menyebutkan, organisasi masyarakat (ormas) dilarang untuk melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras, atau golongan, penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan agama yang dianut di Indonesia.

Lebih lanjut, ormas juga dilarang melakukan tindak kekerasan, mengganggu ketentraman, serta ketertiban umum, atau merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial.

“Jadi kebijakan pemerintah ini jelas memiliki landasan hukumnya. Soal keterlibatan beberapa anggotanya dalam tindakan terorisme, melakukan sweeping yang berarti telah memposisikan dirinya sebagai penegak hukum, melakukan tindakan kekerasan dan lain-lain,” tutur Ace.

Pendapat lainnya datang dari Maman Imanulhaq selaku Wakil Sekretaris dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca Juga: Kembali Serang Suriah dengan Rudal, Observatorium Ungkap Target Serangan Israel

Maman menuturkan, pembubaran FPI merupakan langkah pemerintah dalam rangka mengembalikan posisi Islam yang moderat, toleran, serta islam yang ramah.

“Tentu PKN mendukung langkah tersebut, tetapi juga mengingatkan agar para dai dan juga pendukung FPI tetap bekerja menjalankan amar ma'ruf dan nahi munkar. Hanya saya strategi dan caranya saja yang perlu diubah,” pungkasnya.

Namun pendapat berlawanan datang dari politikus PKS mardani Ali Sera.

Melalui cuitan akun Twitternya, Mardani mengatakan bahwasannya pembubaran ormas merupakan bentuk dari gagalnya negara dalam membina dan menjadikan ormas sebagai modal sosial.

Baca Juga: Prabowo-Sandi Masuk Kabinet Jokowi, Rocky Gerung: Emak-Emak Merasa Ditipu Investasi Politik Bodong

“Upya pelarangan atau pembubaran ormas sebetulnya bentuk gagalnya negara membina dan menjadikan ormas sebagai modal sosial yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa,” ujarnya.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA Twitter @MardaniAliSera

Tags

Terkini

Terpopuler