PR TASIKMALAYA - Sehubungan dengan dibubarkanya Organisasi Front Pembela Islam (FPI) pada hari ini, Markas FPI didatangi oleh ratusan personel polisi berpakaian lengkap.
Tak hanya itu, pihaknya pun mendatangi kediaman dari Habib Rizieq Shihab (HRS).
Kedatangan polisi dan TNI hari ini, 30 Desember 2020 pada pukul 16.16 bertujuan untuk menyisir segala atribut FPI di sekitaran Jalan Petamburan, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Dibubarkan oleh Pemerintah, Markas Besar FPI di Petamburan Didatangi oleh Ratusan Polisi dan TNI
Atribut seperti stiker dan lainnya disisir oleh pihak kepolisian berdasarkan intruksi yang mereka terima.
Tak hanya itu, atribut yang berhubungan dengan Habib Rizieq sepetri baliho juga ikut dicopot oleh pihaknya.
Kepolisian juga menurunkan papan bertuliskan Sekertariat Markaz Besar Laskar Pembela Islam yang menempel di salah satu rumah di jalan Petamburan.
Terlihat di lokasi Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Heru Novianto yang turut memantau kegiatan kepolisian tersebut di markas besar FPI.
Baca Juga: FPI Dibubarkan, Mohammad Guntur Romli: Doa Gus Dur Sejak Lama Ingin Organisasi itu Bubar
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul Geruduk Markas FPI, Polisi Cabut Atribut dan Baliho Habib Rizieq di Jalan Petamburan, terdapat juga personil TNI yang berjaga tidak jauh dari lokasi markas FPI.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD hari ini, Rabu 30 Desember 2020 mengumumkan pelarangan seluruh kegiatan dan aktivitas FPI.
Dikatakan Mahfud, pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI.
Pemerintah menganggap FPI tidak lagi mempunyai legal standing baik sebagai ormas maupun sebagai organisasi biasa.
Baca Juga: 1,8 Juta Sinovac Kloter 2 Segera Tiba, Menkes: Jika Presiden Disuntik Vaksin, Saya Pasti Duluan
Sedangkan, direncanakan sore ini FPI menggelar jumpa pers untuk menanggapi pembubaran tersebut di jalan Petamburan. Namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi apakah jumpa pers itu tetap dilaksanakan atau tidak.*** (Amir Faisol/ Pikiran Rakyat)