PR TASIKMALAYA - Umat Buddha di Jakarta berkunjung ke Wihara Dharma Bhakti yang merupakan wihara tertua di Ibu kota yang terletak di Jalan Kemanggisan III, RT 03/01, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat untuk merayakan Hari Raya Waisak.
Beberapa pengunjung datang ke wihara yang dibangun pada tahun 1650 tersebut, akan tetapi para pengunjung tersebut jumlahnya terlihat sedikit dibandingkan pada hari raya Tahun Baru Imlek 2575, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Februari lalu.
Para pengunjung yang datang ke wihara tertua tersebut, melakukan berbagai kegiatan seperti melakukan ibadah, mengucapkan puji-pujian kepada dewa atas karma baik yang mereka dapatkan, dan lain sebagainya.
"Kalau yang tadi saya lakukan ibadah atau kebaktian untuk berterima kasih kepada dewa-dewa atas semua kebaikan dan semua karma baik yang telah diberikan atau yang sudah kita dapatkan," ucap salah seorang pengunjung vihara, Evita (27) saat ditemui di lokasi, Kamis, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Lagu Rizki Febian yang Enak Didengar, Liriknya Penuh Makna
Menurut Evita, perayaan hari raya Waisak mengandung tiga peristiwa yang penting bagi umat buddha, yaitu kelahiran Buddha, pencapaian penerangan Buddha, serta wafatnya Buddha. Dan hari raya Waisak merupakan hari dimana umat Buddha, memperingati 3 kejadian penting tersebut, serta mengucapkan terimakasih kepada para dewa atas nasib baik yang mereka terima.
"Jadi hari Waisak ini, kita memperingati tiga kejadian penting tersebut yang di mana kita berterima kasih atas semua hal baik yang terjadi di hidup kita," ujar Evita
Dia pun membawa sejumlah bunga ketika melakukan peribadatan, menurutnya, hal tersebut adalah sebuah ungkapan tanda cinta kasih atau kehidupan yang harum. Harapannya, semoga kehidupannya diberikan jalan yang harum dan penuh dengan cinta.
"Kalau itu sebenarnya sebagai wujud cinta kasih yang harum, melambangkan semoga kita diberikan kehidupan yang harum, mulus jalannya, buah yang manis, permen yang manis, supaya hidup kita positif dan manis," ujar Evita.