Tidak Mau Ambil Risiko, Gubernur Banten Kaji Ulang Kegiatan Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi

11 Desember 2020, 20:00 WIB
Ilustasi anak sekolah. //Instagram.com//@unesco/

PR TASIKMALAYA – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang rencanaya akan mulai tatap muka pada Januari 2021 terus dikaji oleh Gubernur Banten Wahidin Halim.

"Kita evaluasilah, bagaimanapun kita harus antisipasi ke depan. Karena sampai Desember ini yang terpapar belum turun-turun," kata Gubernur di Serang, Jumat, 11 Desember 2020.

Sebagai pengambil kebijakan, dirinya tidak ingin mengambil risiko dengan kebijakan KBM yang terkesan dipaksakan karena dikahwatirkan akan membahayakan anak-anak sekolah.

Baca Juga: Minta HRS Penuhi Panggilan Polda Agar Kasus Selesai, Muannas Alaidid: Tempatkan Diri sebagai WNI

"Ya mungkin anak-anak senang seklah tatap muka dibuka kembali. Tapi kalau membahayakan, kita sebagai pengambil kebijakan tidak mau ambil risiko," ujar Dia.

Kebijakan KBM tatap muka tersebut sebenarnya bisa saja ditunda atau dikaji sampai benar-benar kondisinya tidak membahayakan lagi.

"Kemarin kita juga mau melakkan sampel 'swab' (usap) belum kita lakukan. Ini masih direncanakan," tuturnya.

Ia juga mengakui jika pada bulan Desember ini, belum adanya angka penurunan Covid-19 di wilayahnya.

Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan di Tahun 2021, Pemprov Jabar Gulirkan Program Petani Milenial

Demikian penerapan protokol kesehatan harus teteap dipatuhi oleh warga. Selain itu, pihaknya sudah menyiapkan ruangan atau tempat tidur untuk pasien Covid-19 RSUD Banten apabila nantinya terjadi kekurangan.

"Saat ini kapasitasnya sudah 80 persen terisis. Kalau ternyata nanti kurang, ya kita akan tambah lagi tempat tidurnya. Namun demikian saat ini masih tertangani," sebut Wahidin.

Per tanggal 10 Desember 2020, jumlah orang yang terkonfirmasi positif di Banten adalah 14.899 positif, 2.124 masih dalam perawatan, 12.239 sembuh, serta 446 orang telah meninggal.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler