Kerajinan Rotan Sintetis Warga Binaan Tasikmalaya Banyak Diminati, Sengaja Dikerjakan di Dalam Lapas

- 17 Oktober 2020, 15:53 WIB
Lapas Tasikmalaya
Lapas Tasikmalaya /Antara

PR TASIKMALAYA - Untuk membentuk keahlian keterampilan khusu warga binaannya, lapas kelas IIB Tasikmalaya terus mengasah kerajinan berbahan rotan sintetis seperti pembuatan kursi dan meja.

Sebelumnya, warga binaan pernah mengasah keahlian keterampilan menjahit hingga pembuatan alas kaki..

Hasil kerajinan rotan sintetis produksi warga binaan banyak dikagumi dan diminati oleh pengusaha.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Mahasiswa Tertembak Saat Demo UU Cipta Kerja?

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pesanan oleh sejumlah pengusaha hotel dan perkantoran saat masa pandemi covid sekarang ini.

Kepala Subsi Kegiatan Kerja Lapas II B Tasikmalaya, Arief Setiyo Budiarto mengatakan, hasil produk manufaktur ini sengaja dikerjakan di dalam Lapas.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Kerajinan Rotan Sintetis Warga Binaan Lapas Tasikmalaya Banyak Dipesan Kalangan Pengusaha" Hal ini guna memberdayakan keterampilan para narapidana yang memiliki keahlian khusus.

"Bagi warga binaan yang memiliki keterampilan khusus kita salurkan ke produksi manufaktur rotan sintetis. Meski berjalan baru sebulan ini di masa pandemi, banyak hotel dan perkantoran yang sudah membeli hasil produk mereka," jelasnya , kepada wartawan Sabtu, 17 Oktober 2020.

Baca Juga: PM Jacinda Ardern Memimpin Perolehan Suara pada Pemilihan Umum di Selandia Baru

Menurut Arief, hasil penjualan produk warga binaan ini diperuntukkan bagi mereka untuk bekal tambahan selama menjalani masa tahanannya. Kursi dan meja rotan sintetis warga binaan ini pun mampu dikerjakan selama dua pekan sesuai pesanan para konsumen.

"Harganya bervariasi mulai Rp 3 juta sampai Rp 4 juta per set kursi dan dalam sebulan ini mereka sudah menyelesaikan dua pesanan," ucapnya.

Selain pemesanan dari hotel kata Arif, ada juga dari perkantoran dan perseorangan yang ingin membeli produk manufaktur warga binaan.

Disinggung terkait ujar Arif, selama ini permodalan yang didapatkan untuk memenuhi pesanan manufaktur didapatkan dari pihak ketiga.

Baca Juga: Sering Gagal Daftar Prakerja? Berikut Tips Ampuh dari Direktur Prakerja Agar Pendaftaranmu Berhasil!

Selain manufaktur ujar Arif, ternyata banyak keterampilan yang dimiliki para warga binaan di bidang lainnya."Banyak warga binaan yang ternyata memiliki keterampilan khusus, seperti pembuatan sandal dan industri kreatif lainnya selain produksi manufaktur. Mereka juga telah menghasilkan beberapa produk inovatif lainnya seperti berbahan kayu dan bambu juga," ujar dia.

Produk warga binaan lanjut Arief, harganya selama ini ditawarkan di bawah harga pasaran. Sehingga, peminat yang memesan produk kreatif Lapas Tasikmalaya cukup banyak dan sebagian besar masih di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya.

"Harga hasil produk mereka di bawah pasaran, jadi para pemesan pun masih ada dan sedang dikerjakan oleh mereka di sini," kata dia.

Dengan kegiatan seperti ini diharapkan saat mereka keluar di Lapas akan memiliki penghasilan sendiri.Bahkan, tak menutup kemungkinan mereka pun akan mampu membuka lapangan kerja bagi warga lainnya di sekitar tempat tinggalnya nanti.

Baca Juga: Perlu Diperhatikan! Berikut ini 4 Kesalahan Penggunaan Hand Sanitize

"Kami berharap dengan penyaluran bakat dan keterampilan mereka selama di dalam Lapas, akan memberikan penghasilan saat mereka menyelesaikan masa tahanan," ujarnya.*** (Asep M Saefuloh/Pikiran Rakyat)

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x