Baca Juga: Saluran Irigasi Tidak Lancar, Produktivitas Panen Petani Ciwangsa Tak Maksimal
Dia mengaku terpaksa melakukan penipuan karena terdesak kebutuhan ekonomi. Uang dari setiap motor curian yang telah dijualnya, dia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari menghidupi anak dan istri.
“Saya menyesal pak. Tapi ya gimana lagi karena kebutuhan. Saya memang sempat ngaku sebagai supir anggota dewan dan beraksi di tempat rias pengantin.
"Pinjam motor yang punya rias untuk ngambil uang di ATM. Uangnya untuk DP salon. Tapi ya memang saya bawa kabur motornya dan dijual ke penadah di Pangandaran,” ungkapnya.***