Hentikan Penyebaran Chikungunya, Dusun Bongas Tasikmalaya Segera Difogging

- 9 Juni 2020, 19:35 WIB
 Camat Sukarame Denden Tio.*
Camat Sukarame Denden Tio.* //KP/ ARIS MF

PR TASIKMALAYA - Pasca mendapatkan laporan puluhan warga di Kampung/Dusun Bongas, Desa Sukakarsa, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya yang terserang penyakit Chikungunya, pemerintah Kecamatan Sukarame bersama UPT Puskesmas Sukarame segera bergerak ke lokasi.

Selain meninjau para warga yang masih terbaring sakit di tempat tidur, pemerintah kecamatan bersama puskesmas inipun segera melakukan upaya pemberantasan nyamuk pembawa penyakit Chikungunya.

Baca Juga: Badan Terasa Lemas, Puluhan Warga Bongas Tasikmalaya Terserang Gejala Chikungunya

Hal itu dengan melaksanakan penyasapan atau fogging di delapan wilayah ke RT-an dari 3 RW di Dusun Bongas.

Camat Sukarame Denden Tio mengatakan, pihaknya langsung memonitor Dusun Bongas setelah kejadian itu dilaporkan.

Hasilnya, ada masih ada 17 warga yang sampai kini kesulitan bergerak dan beraktivitas akibat penyakit yang penularannya lewat nyamuk tersebut.

Baca Juga: Walk of Fame Milik Donald Trump Disemprot Cat Hitam Saat Aksi Black Lives Matter

"Kami dapat laporan ini dan langsung melakukan monitoring ke lapangan. Benar saja banyak warga yang mengaluh demam, pegal persendian dan bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur mereka," jelas Denden, Selasa, 9 Juni 2020.

Namun, kata Deden, beberapa warga dilaporkan membaik setelah berobat ke dokter. Meski begitu, guna memutus mata rantai peyebaran Chikungunya, pihaknya sudah berkordinasi dengan UPT Puskesmas serta Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk untuk kegiatan pengasapan atau fogging di lingkungan warga.

Baca Juga: Tolak Tuntutan Pembubaran Polisi dalam Aksi George Floyd, Donald Trump: Mereka Tidak Ada yang Jahat

"Jadi rencananya bakal dilakukan fogging di seluruh kampung yang terdapat warga terserang penyakit Chikungunya ini. Besok Rabu insyalloh kita laksanakan," terangnya.

Selain pengasapan, lanjut Denden, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi atau penyuluhan karena masyarakat dinilainya terlihat kurang paham terhadap penularan penyakit chikungunya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Unggahan Video Organ Tubuh Jenazah Pasien Covid-19 Diambil, Begini Faktanya

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Sukarame Asep MP mengatakan, berdasarkan pemeriksaan medis terhadap masyarakat dicurigai gejala yang dirasakan adalah Chikungunya seperti demam, lemas mendadak, pegel persendian badan bahkan tidak bisa berdiri.

"Masyarakat memang lebih memilih berobat ke dokter umum, karena jarak antara dokter swasta lebih dekat ke masyarakat, dibanding Puskesmas. Yang berobat ke Puskesmas sendiri ada sekitar 18 orang," ungkapnya.

Baca Juga: Bocah 6 Tahun Tertawa Terbahak-bahak Menyadari Baju Seragam Sekolahnya Tak Muat Lagi usai Lockdown

Menurutnya, langkah puskesma setelah mendapatkan informasi dan melihat kondisi masyarakat yang diduga terserang gejala Chikungunya dengan melakukan investigasi.

Lalu, mencari penyebabnya sejauh mana penyakit Chikungunya menyerang warga dan juga mendata warga yang terserang.

Baca Juga: AS Didesak Lakukan Reformasi, Trump Tegaskan Tidak akan Ada Penggundulan Dana Departemen Kepolisian

"Warga yang diduga terkena memang bertambah. Kami terus koordinasi dengan Bidang Pencegahan Penyakit Menular di Dinas Kesehatan," jelasnya.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x